tag:blogger.com,1999:blog-26817368927102747572024-03-05T08:22:37.882-08:00KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUN CILACAPKelasku adalah rumah keduaku. O.k.i. Aku akan berusaha keras untuk menciptakan 5 K dgn sebaik2nya. Aku juga akan menuntut ilmu penuh dg keikhlasan. Amien..KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.comBlogger36125tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-6789780999648803302009-05-22T21:42:00.000-07:002009-05-22T21:55:13.954-07:00Triping Ke Pantai Ayah Gombong KebumenHari kamis, 21 Mei 2009 Pramuka SMP negeri 1 Binangun mengadakan ujian TKK bersepeda bagi regu inti Pramuka. Kegiatan yang diikuti oleh 51 pa dan pi serta 3 pembina, dan 3 orang DKR Kec Binangun tersebut diberangkatkan dari sekolah, jl. widarapayung pada pukul 09.00 WIB.<br /><br />"Kegiatan ini sudah merupakan tradisi tahunan untuk Gudep Rama - Shinta," kata Tarsum Effendi, Pembina Gudep SMP tersebut.<br /><br />"Selain itu, kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh segenap regu inti, baik itu putra maupun putri," tandas Ade Sutisna, Pembina yang lain.<br /><br />Sampai di lokasi Pantai Ayah Atau Pantai Logending sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah istirahat sejenak, maka dilanjutkan dengan uji ketangkasan bersepeda, seperti membawa barang dengan satu tangan dan naik maupun turun dari sepeda sebelah kiri maupun sebelah kanan.Tampak peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini.<br /><br />Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan pengamatan. Kegiatan ini yaitu mengamati beberapa benda yang disajikan oleh pembina dan DKR dalam waktu 5 detik. Peserta diminta untuk melihat setelah itu mengingat dan menuliskannya dalam kertas.<br /><br />Setelah rangkaian kegiatan selesai. Acara dilanjutkan dengan bertamsya di lokasi tersebut. Dan pada pukul 14.00 WIB seluruh peserta dan pembina meninggalkan lokasi tersebut. Dan pada pukul 15.30 WIB peserta dah sampai di rumah masing-masing.<br /><br />Bravo Gudep Rama - Shinta ...!!!KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-24087104958812424312009-01-23T10:58:00.000-08:002009-05-19T09:03:39.202-07:004 Guru SMP N 1 Binangun Ikuti Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana4 orang guru didelegasikan ikuti Pelatihan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana di Hotel Wisata Gombong Kebumen. Mereka adalah Drs. Iskhak, Anjar Yuliastuti, SPd, B. Suradi, SPd & Ade Sutisna, SPd. Keberangkatan jadi 2 gelombang<span class="fullpost"> , yaitu : 23 & 28 Januari 2009</span>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-74701453865583089012009-01-23T10:44:00.000-08:002009-01-23T10:57:25.449-08:00Kedatangan Palang Merah JermanJum'at pagi, 23 Januari 2009 Kampus SMP Negeri 1 Binangun Kabupaten Cilacap Jawa Tengah kedatangan 2 orang tamu bule dari Germany Red Cross, yaitu : Gregor Merkle dan Jan Sören Hilebrand (KV Lahr). Mereka berada di Indonesia sejak 24 Oktober 2008.KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-68812213201978003612008-12-31T23:59:00.000-08:002009-01-23T10:42:24.373-08:00Selamat Tahun Baru 2009Memasuki tahun baru 2009 dengan iringan do'a Semoga di tahun baru ìni kita akan lebih baik, kami mengucapkan : Selamat Tahun Baru 2009.KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-54349123929471946502008-12-08T17:06:00.000-08:002008-12-10T17:13:10.117-08:00Idul Adha 1429 HSMP N 1 Binangun utk thn 2008 ini mengadakan kegtn penyembelihan hewan Kurban sebanyak 1 ekor sapi. Jumlah daging kurban yg dibagikan sebanyak 92,5 kg. Thn sbelumnya kurban 4 ekor kambing. Selamat Idul Adha 1429 H.KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-4144752787526877742008-10-27T01:55:00.000-07:002008-10-28T02:06:14.642-07:00Juara Jumbara PMR 2008Dalam Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) PMR Madya Kab Cilacap 2008 SMP N 1 Binangun Cilacap telah berhasil meraih beberapa gelar juara, yaitu juara 2 tingkat Kabupaten Cilacap. Prestasi ini dpt berhasil diraih berkat kerjasama semua pihak, terutama sekolah.KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-21393822766486977702008-10-27T01:42:00.000-07:002008-10-28T01:54:14.639-07:00Juara Lomba Kelas 2008Setelah penilaian & penggodokan selama berbulan2, akhirnya diperoleh juara kelas sbb : juara 1 kls 7 G (nilai 283), juara 2 kls 7 D (279), juara 1 kls 8 B (nilai 265), juara 2 kls 8 D (258), juara 1 kls 9 F (nilai 292,5), dan juara 2 kls 9 B (292).KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-89289690915257669962008-10-19T18:10:00.000-07:002008-10-19T18:21:41.248-07:00UTS - 1 TP 2008/2009Ulangan Tengah Semester (UTS) 1 Tahun Pelajaran 2008/2009 telah tiba. Kami berharap kalian lebih giat lagi belajar & semoga mendapatkan nilai yang baik. Selamat berjuang, semoga kalian dpt meraih apa yg dicita-citakan. <br />AmienKELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-27695098768865534372008-10-14T13:45:00.000-07:002008-10-15T12:09:20.071-07:00Silaturahmi Keluarg Besar PGRI BinangunDengan bertempat di SD Widarapayung Wetan 01, selasa, 14 Oktober 2008, telah diadakan Kegiatan Silaturahmi Keluarga Besar PGRI se-Kec Binangun. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh oleh seluruh guru & TU mulai dari SMA, SMK, SMP/MTS, SD/MI, TK/RA & PAUD.KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-87294594395188299932008-10-13T13:44:00.000-07:002008-10-15T11:54:04.102-07:00Silaturahmi Keluarga Besar SPENSA BinangunDengan bertempat di Kampus SMP N 1 Binangun Cilacap, senin 13 Oktober 2008 telah diadakan Kegtn Silaturahmi Keluarga Besar Spensa yg dihadiri oleh Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Dewan Guru / Karyawan / staf TU beserta Keluarga. Adapun pembicara M Ridwan.KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-29737887102488003672008-09-30T13:00:00.000-07:002008-10-04T13:40:15.320-07:00Lebaran 2008Kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 H / 1 Oktober 2008 M.KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-77057325568612546682008-09-22T23:39:00.001-07:002008-09-22T23:39:45.267-07:00Peran Ibu dalam membentuk generasi Unggulan bangsaOleh : Rahima <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p>Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.<br /><br />Sebulan yang lalu, saya diminta oleh panitia Ramadhan untuk mengisi ceramah di Mesjid <st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region> <st1:place st="on"><st1:city st="on">Cairo</st1:City></st1:place> (MIC). Saya, iakan,..namun, saya tak tahu apa judul yang akan diberikan kepada saya. Saya minta jadwal saya diakhir Ramadhan, karena saya harus mempersiapkan dulu bahannya. Panitia mengabulkannya.<br /><br />Nama saya tercantum pas tgl 20 Ramadhan. namun, dua minggu sebelum tgl 20 itu, panitia sampaikan, kalau ada salah seorang penceramah berhalangan tanggal 26 nya. Yah..ngak papa, biar saya diundur saja.<br /><br />Saya santai-santai aja, belum juga mempersiapkan bahannya. Bahkan tgl 18-19 saya pergi keluar <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:City> sekeluarga, karena ada rihlah.<br /><br />Malamnya sangat letih, pagi jam 11, panitia nelpon saya, bilang kalau tanggal 20 ini, ustadaz nya berhalangan lagi. Bisa tidak Ibu yang maju gantikan nantik?<br /><br />" Wah,.saya bilang...ngak bisalah,..saya capek, baru pulang tadi malam, dan rencana pagi ini dah janji sama anak saya mo pergi ke toko mainan, ia minta belikan remote control, karena awal Ramadhan kita janji akan belikan dia remote control, kalau AlQurannya tammat selama sebulan Ramadhan ini. Saya belum siapkan bahannya sama sekali, habis dikirain tgl 26 sih. Ceramahkan perlu juga persiapan?"<br /><br />Begitu saya sampaikan pada panitia. Duh,.Bu,.gimana yah, siapa lagi Bu,..orang pada pergi..?<br /><br />Ketika itu anak saya mendengar, dan saya tanyakan pada anak saya. Gimana Rahmat, mama diminta ceramah malam ini, kita ngak jadi ke toko mainannya ngak papa?<br /><br />"Ngak papa mama", jawab anakku. Ok. Tunggu dulu, saya tanyakan suami saya dulu yah?<br /><br />Saya nelpon suami saya. :"Gimana Uda, Ima diminta ceramah malam ini?"<br />Jawab suami saya: "Yah,..itu terserah Ima, Ima siap ngak?". Lha,..uda tau sendirikan, kalau Ima belum siapkannya sama sekali.<br /><br /> Padahal hari-hari sebelumnya suami sering tanya, gimana, sudah disiapkan bahan ceramahnya belum? Selalu jawabku belum,..belum kebuka pikiran untuk nulis topik itu Uda",..selalu itu jawabku.".<br /><br />Suamiku bilang. "Ima ini memang begitu orangnya, santai banget..sudah keburu2 baru bisa serius. "Ima bingung, sebab Ima akan berceramah masalah yang justru Ibu-Ibu, Bapak-bapak disana jauh lebih berpengalaman dari Ima, kan malu, kita masih seumur jagung dalam mendidik anak, dah nasehatin orang yang anak-anaknya dan berhasil, mereka jauh lebih berpengalaman lagi, jadi belum kebuka pikiran Uda...". "Yah,..sudah,..sampaikan aja apa yang mau Ima sampaikan, ngak usah pandang siapa yang hadir".<br /><br />"Akhirnya suamiku jawab lagi dalam telpon, yah,.sudah, <st1:state st="on"><st1:place st="on">kan</st1:place></st1:State> masih ada waktu beberapa jam, siapkan aja sekarang".<br /><br />Akhirnya, aku melirik buku :"Fiqh Tarbiyatul Abnaak"(Fiqih bagaimana cara mendidik anak (dalam islam tentunya)".<br /><br />Yah,..dari situ, aku baca satu buku sekaligus dalam jangka beberapa jam saja. Kemudian, kucoba untuk menuangkannya dalam tulisan. Dan alhamdlulillah selesai juga, dan kusuruh anakku memprintkannya di toko komputer, dengan membawa flash saja.<br /><br />Alhamdulillah, saya bisa menyampaikan ceramah dengan sambutan cukup seru dan ramai juga. Bahkan ada yang minta tanya jawab. namun, karena besok bukan hari libur, maka sudah menjadi aturan, hanya besoknya hari libur saja yang ada tanya jawabnya. Syukurlah, saya pikir, sebab, hakikatnya suara saya sudah hampir hilang, dikarenakan saya masih batuk, dan kecapean dari luar <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:City>. Mudah-mudahan dilain waktu aja tanya jawabnya.<br /><br />Dari hasil tulisan, tidak semua yang ada didalam tulisan ini saya sampaikan, dan tidak semua pula yang saya sampaikan ada dalam tulisan ini. <st1:place st="on">Susah</st1:place> juga, rencana akan dihafal saja, ternyata tidak bisa, sebab, saya tidak terbiasa kalau ceramah itu hasil hafalan. Lucu rasanya. Seakan kita tidak sedang berbicara dengan audiens kita. Kalau hasil hafalan yang kita tulis itu. Maka, point-pointnya saja yang saya sampaikan, dan bahasa tulisan tidak sama dengan bahasa lisan saat berdiri diatas podium. Diatas podium, biasanya lebih bersemangat, sementara bahasa tulisan, jauh lebih tenang, hanya isinya hampir sama saja, paling kurang lebih sedikit.<br /><br />PERAN IBU DALAM MEMBENTUK GENERASI UNGGULAN BANGSA<br />OLEH Ibu Rahima Rahim .MA<br /><br />Bismillahirrahmaanirrahim,<br /><br />"Alhamdulillahilladziiy khalaqa Fasawwaa, Wa'a'thaa kullaasyaiin khalqahu Tsumma haday, wasshalaatu wassalamu, 'ala muhammdin nabiyyil Hudaay, Wa'alaa 'aalihi washahbihi wamanihtaday"<br /><br />Qaalallahu, Ta'ala filQuranilkariim : "Wal Yakhshalladziina lau tarakuu minkhalfihim dzurriyyatan dhii'aafa khaafuu 'alaihim fal yattaqullaaha walyaquuluu qoulan sadiidaa".<br /><br />"Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak(keturunan) yang lemah, hendaklah mereka takut akan kesejahteraan mereka, dan bertaqwalah kamu kepada Allah, dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar".<br /><br />Bapak-bapak, Ibu-ibu anak-anak siswa/siswi saudara saudari sekalian yang saya muliakan.<br /><br />Berbicara masalah peran seorang Ibu, terhadap pembentukan generasi unggulan bangsa sebenarnya sangatlah pentingnya. Namun terlebih penting dan terlebih baik lagi, apabila kita memberikan topic ini, jauh lebih luas lagi, yakni Peran Orang Tua terhadap pembentukan generasi bangsa.<br /><br />Sebab, hanya berbicara pada peran seorang Ibu serasa, kita berbicara hanya tentang seekor sayap burung saja, sementara burung kalau terbang tinggi memerlukan dua sayap sekaligus, akan pincang dan akan lumpuhlah ia tanpa kedua sayapnya. Begitupulalah pembentukan generasi bangsa unggulan, haruslah berpegang pada peran kedua orang tua, bukan Ibu saja, tidak pula Bapak saja, tetapi ayah dan Ibu sekaligus.<br /><br />Bapak-bapak, ibu-ibu saudara saudari jamaah mesjid sekalian yang saya hormati,<br /><br />Apabila saya yang diminta untuk menyampaikan masalah Peran orang tua ini, tentu dengan tanpa mendahului dan tanpa menghilangkan rasa hormat saya kepada para Ibu-ibu, bapak-bapak yang jauh lebih berpengalaman dari saya dalam mengurus dan membentuk generasi bangsa yang bahkan sudah banyak menghasilkan generasi cemerlang dan maju, baik maju sisi dunia, maupun sisi agamanya. Saya disini seakan sedang mengajari ikan yang sudah memang pandai berenang. Saya sedang memberikan ceramah pada orang yang jauh lebih berpengalaman dari saya ketimbang diri saya yang masih muda sekali belum, tua sekali juga belum, namun boleh dikatakan masih sedang mekar, belum layu lagi.<br /><br />Namun, yang namanya amanah dan tugas yang sudah diberikan panitia kepada saya, untuk itu saya ucapkan terima kasih dan saya terima tugas, amanah ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka saling nasehat menasehati dalam kebaikan, saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.<br /><br />Bapak, Ibu Jamaah shalat tarawih yang saya muliakan.<br /><br />Kenapa saya mengatakan bahwa keberhasilan pendidikan dalam membentuk generasi unggulan bangsa, diperlukan juga bukan selain ibu, namun Bapak juga?<br /><br />Ini karena sudah sangat jelas, peran seorang ayahlah yang justru saya lihat banyak tercantum didalam AlQuranulkarim.<br /><br />Coba mari sama-sama kita lihat. Siapakah yang banyak disebut dalam AlQuran dalam memberikan nasehat kepada anak-anaknya,..sang Ibukah..atau ayahkah..?<br /><br />Jawabnya, banyak di ayah. Buktinya apa?<br /><br />Mari kita lihat nasehat Luqman kepada anaknya(Q.S Luqman 31:13-19) : " Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu dia memberi pengajaran kepada anaknya, Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah ke dzaliman yang besar,<br /><br />Wahai anakku, sesungguhnya jika suatu perbuatan seberat biji Sawi, dan berada dalam batu atau langit, atau dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya(membalasinya), sesungguhnya Allah maha halus, lagi maha mengetahui,<br /><br />Hai anakku, dirikanlah shalat, suruhlah manusia mengerjakan yang baik, dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikian itu adalah termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah Ta'ala.<br /><br />Janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia, karena rasa sombong, dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi ini dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri,<br /><br />Dan sederhanalah dalam berjalan, lunakkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai".<br /><br /><br />Bapak, Ibu sekalian, mari kita lihat lagi peran nabi ayah nabi Yusuf yakni Ya'qub, putera Ishaq, putera nabi Ibrahim alaihissalam , tatkala ia menasehati anaknya Yusuf 'alaihissalam dalam menghadapi mimpi, untuk menjaga rasa iri kakak-kakaknya, apa yang beliau katakan, tatkala nabi Yusuf bercerita "Wahai ayahku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku, sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku"?<br /><br />Sang ayah yang bijak dan budiman berkata :"Wahai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar untuk membinasakanmu, sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia".(Q.S Yusuf 4-5).<br /><br />Kita lihat lagi, bagaimana bijaksana dan tidak otoriternya nabi Ibrahim kepada anaknya Ismail, ketika mendapatkan perintah dari Allah Subhanahu Wata'ala untuk menyembelih anaknya, apa yang dilakukan nabi Ibrahim? Ia berdiskusi pada anaknya:"Wahai anakku, aku melihat dalam mimpiku, aku menyembelih kamu, maka apakah pandanganmu dalam hal ini?".(Q.S As Shaffat 102). Apa jawab anak yang shalih tersebut :"Wahai ayahku, lakukanlah apa yang dilakukan Allah kepadamu, sesungguhnya engkau akan mendapati aku dari orang-orang yang sabar".<br /><br />Baik nabi Ibrahim ataupun nabi Ya'qub selalu mewasiatkan kepada anak-anaknya :"Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati, kecuali kamu dalam keadaan Islam".<br /><br />Subhanallah, betapa wasiat yang agung pembentuk generasi unggulan bangsa, keimanan, keislaman dan jauh dari syirik, serta selalu berakhlakul karim, tidak sombong, dan tidak angkuh. Semua itu adalah sebahagian dari isi nasehat seorang ayah kepada anaknya. Lihatlah betapa besar peran ayah pada pembentukan generasi unggulan bangsa, apakah kita mengingkari firman Allah ta'ala ini, tentu tidak bukan?<br /><br />Lantas, kita lihat lagi, bagaimana peran Ibu yang ada didalam AlQuranulkarim.<br /><br />Mari sama-sama kita lihat, Ibundanya siti Maryam, ketika sedang mengandung anaknya Maryam, apa yang dikatakannya?<br /><br />Ingatlah, ketika istri Imran berkata :"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang berada dalam kandunganku, menjadi hamba yang shaleh dan berkhidmad(di Baitul Maqdis), karena itu terimalah nadzar itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah yang maha mendengar lagi maha mengetahui,<br /><br />Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, diapun berkata :"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan, dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu, dan anak lelaki tidaklah sama dengan anak perempuan, sesungguhnya aku telah menamainya Maryam, dan aku memohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada pemeliharaan Engkau dari syetan yang terkutuk".<br /><br />Subhanallah, seorang Ibu yang shalih, sebelumpun anaknya lahir, sudah meminta perlindungan kepada Allah akan keselamatan anaknya, bahkan keselamatan cucu/keturunan dari anak-anaknya tersebut.<br /><br />Dan peran Do'a kedua orang tua, seharusnya selalu setiap selesai shalat selalu mendo'akan kebaikan untuk keturunannya."rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyaatina qurrata 'ayun, waj'alnaa lilmuttaqiinaa imaamaa".<br /><br />Dapat dibayangkan, bukan sekedar berdo'a menjadi orang yang shalih, tetapi Imam bagi orang yang shalih, Imam orang bertqwa, betapa tinggi do'a orang tua terhadap anak-anaknya. Dan itulah kewajiban orang tua terhadap anak, yakni mendo'akannya selalu.<br /><br />Dalam sebuah hadits riwayat atturmudzi, dan Ibnu Hibba dalam kitab shahihnya "Tidak ada yang bisa merubah/menolak qadha(yang sudah ditentukan oleh Allah Ta'ala), kecuali Do'a, dan tidak ada yang bisa menambah umur, kecuali kebaikan".<br />Dan hal ini dikuatkan dengan firman Allah Ta'ala :Allah menghapuskan apa yang dia sukai, dan menetapkan juga apa yang telah tertulis di Ummil kitaab".<br /><br />Imam Assyaukaani dalam bukunya "Tuhfatuddzaakirin halaman 20 mengatakan :"Do'a adalah dari ketentuan Allah Ta'ala, sesungguhnya Allah telah menetapkan sesuatu terhadap hambanYa, muqayyidan terhadap hambanYa, kalau ia tak berdo'a, maka jika dia berdo'a maka akan berubahlah qadha tersebut dengan izinNya".<br /><br />Orang tua dilarang mendo'akan baik dengan sengaja, atau tanpa sengaja untuk anaknya, sebab bisa jadi do'a tersebut diucapkan pas ketika waktu-waktu yang mana do'a di terima oleh Allah Ta'ala, dan diaminkan oleh Malaikat.<br /><br /><br />Dalam sebuah riwayat, seorang lelaki yang sedang memegang hewan ternaknya, kemudian dia melaknat hewan tersebut. Lantas apa kata rasulullah, :Sipakah yang melaknat hewan piaraannya tadi? Lelaki itu berkata ;"Aku Ya Rasulullah, kemudian Rasulullah menyuruhnya turun dan jangan menemai hewan piaraan itu lagi, dan Rasulullahpun berpesan kepada ummat islam: Janganlah kamu berdo'a (kejelekan) atas diri kamu, anak-anak-anak kamu, juga terhadap harta benda kamu, bisa jadi saat kamu berdo'a Allah mengabulkannya"(H.R Muslim 3009).<br /><br />Bagi kedua orang tua, dalam mepersiapkan anak generasi unggulan bangsa, hendaklah bersikap taqwa, dan berkata yang benar. Sebab, Allah berfirman :"Sesungguhnya Allah menerima amalan dan do'a dari orang-orang yang bertaqwa"(Al Maidah 27)<br /><br />Disebutkan dalam sebuah hadits, riwayat Muslim di shahihnya dari Abi Hurairah, :Seorang lelaki yang sedang dalam perjalanan panjang, dan berdo'a kepada Allah ta'ala :" Yaa..Rabbb..ya rabbb…!!, sementara makannanya dari hasil yang haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia diberi dari makanan gizi dari hasil yang haram, maka bagaimana bisa di kabulkan Do'anya?<br /><br />Kemudian, untuk membentuk generasi unggulan bangsa, selain Do'a, maka anak dipersiapkan dengan Ilmu-Ilmu baik Umum dan Agama. Rasulullah bersabda :"kamu, lebih mengetahui urusan dunia kamu, dan kami lebih mengetahui urusan akhirat kamu". Dan carilah apa-apa yang diberikan Allah pada kamu akan urusan akhirat, tetapi jangan sampai kamu lupakan urusan dunia kamu.<br /><br />Anak diajarkan agar terbiasa patuh dan berbakti serta berbuat baik kepada dua Ibu Bapanya, karena keridhaan Allah terletak pada keridhaan orang tua.(dan kepada kedua ibu bapa berbuat baiklah, dan janganlah kamu katakan kepada keduanya Ah..Cis,..dan janganlah kamu menghardik keduanya(apalagi sampai menjelekkannya dihadapan siapapun)<br /><br />Anak diajarkan jangan menserikatkan kepada Allah. Tauhidullah hanya meminta kepada Allah Ta'ala, jangan mensekutukannya baik syiri' Ubudiyyah, maupun amaliyyah dan qauliyyah(Syirik Ibadah, amalan dan perkataan).<br /><br />Anak-anak diajarkan Berakhlak yang baik, akhlaq mulia, yang cukup panjang dalam pembahasan ini, tidak mungkin dibahas disini.kita tahu, bahwa Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlaq<br />Demikianlah yang dapat saya berikan dalam waktu yang singkatnya, terlebih dan terkurang saya mohon dimaafkan. Apabila ada kesalahan, itu berasal dari saya dan syetan yang terkutuk, yang benar datangnya dari Allah semata.<br /><br />Wassalamu'alaikum. Rahima. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Cairo</st1:place></st1:City> 20 Ramadhan 2008</p> <p class="MsoNormal">***</p> <p class="MsoNormal"><o:p></o:p>Sumber : </p> <p class="MsoNormal">Mailis <a href="mailto:syiar-islam@yahoogroups.com">syiar-islam@yahoogroups.com</a></p> <p class="MsoNormal">Selasa, 23 September 2008</p>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-30790271338225948762008-09-22T23:22:00.000-07:002008-09-22T23:32:41.466-07:00Rahasia Kehidupan<p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Oleh : Mimi Ancilla</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p><br />Seorang pria mendatangi Sang Guru, "Guru, saya sudah bosan hidup. <span style="" lang="NO-BOK">Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apa pun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati saja.<br /><br />"Sang Guru tersenyum, "Oh, kamu sakit." "Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan.<br /><br />Itu sebabnya saya ingin mati."</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="color: black;" lang="NO-BOK">Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, Sang Guru meneruskan, "Kamu sakit.Dan penyakitmu itu dinamakan Alergi Hidup."<br /><br />Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo.<br /><br />Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit<br /><br />Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Yang namanya usaha,pasti ada pasang-surutnya.<br /><br /><br />Dalam hal berumah tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng.<br /><br />Apa sih yang langgeng,yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. </span><span style="color: black;">Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa, dan menderita</span><br /><br /><br /><span style="color: black;">"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku," kata Sang Guru.<br /><br />"Tidak Guru, tidak! Saya sudah betul-betul bosan. Saya tidak ingin hidup," pria itu menolak tawaran</span><span style="color: black;" lang="NO-BOK"> Sang Guru.<br /><br />"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?" </span><span style="color: black;">"Ya, memang saya sudah bosan hidup."<br /><br />"Baiklah, kalau begitu maumu. </span><span style="color: black;" lang="NO-BOK">Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok petang. Besok malam kau akan mati dengan tenang."<br /><br />Giliran pria itu jadi bingung. Setiap guru yg ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat hidup. Yang satu ini aneh. Ia malah menawarkan racun. Tetapi karena ia memang sudah betul-betul jemu, ia menerimanya dengan senang hati. Sesampai di rumah, ia langsung menenggak setengah botol 'obat' dari Sang Guru. Dan......<br /><br />ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya... Begitu santai!!!<br /><br />Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebas dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan utk<br /><br />makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir.<br /><br />Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau.<br /><br />Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu."<br /><br />Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya dan ia tergerak untuk melakukan jalan pagi. Pulang ke rumah setengah jam kemudian, ia melihat istrinya<br />masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!<br /><br />Sang istri pun merasa aneh sekali. Selama ini, mungkin aku salah, "Maafkan aku, sayang."<br /><br />Di kantor, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini boss kita kok aneh ya?"<br /><br />Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah.<br /><br />Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap perbedaan pendapat. Tiba-tiba hidup menjadi indah.<br /><br />Ia mulai menikmatinya. Pulang ke rumah petang itu, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda.<br /><br />Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu." Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pa, maafkan kami semua.<br />Selama ini Papa selalu stress karena perilaku kami."<br /><br />Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Seketika hidup menjadi sangat indah.<br /><br />Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum?<br /><br />Ia mendatangi Sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, Sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi,<br /><br />"Buang saja botol itu. Isinya air biasa kok. Kau sudah sembuh! Jika kau hidup dalam kekinian, jika kau hidup dengan<br /><br />kesadaran bahwa engkau bisa mati kapan saja, kau akan menikmati setiap detik kehidupan.<br /><br />Hilangkan egomu, keangkuhanmu. Jadilah lembut, selembut air, dan mengalirlah bersama sungai kehidupan.<br /><br />Kau tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah jalan menuju ketenangan.<br /><br />Itulah kunci kebahagiaan."<br /><br />Pria itu mengucapkan terima kasih, lalu pulang untuk mengulangi pengalaman sehari terakhirnya.<br /><br />Ia terus mengalir. Kini ia selalu hidup dengan kesadaran bahwa ia bisa mati kapan saja. Itulah sebabnya, ia</span> </p> <p class="MsoNormal"><span style="color: black;" lang="NO-BOK">selalu tenang, selalu bahagia!<br /><br />Tunggu. Kita semua SUDAH TAHU bahwa kita BISA MATI KAPAN SAJA. Tapi masalahnya: </span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="color: black;" lang="NO-BOK">apakah kita SELALU SADAR bahwa kita BISA MATI KAPAN SAJA???</span><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span>***</p> <p class="MsoNormal"><o:p></o:p>Sumber :</p> <p class="MsoNormal">Mailis <a href="mailto:Money_Magnet@yahoogroups.com">Money_Magnet@yahoogroups.com</a></p> <p class="MsoNormal">Selasa, 23 September 2008</p>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-14667464457266400162008-09-22T23:18:00.000-07:002008-09-22T23:19:46.282-07:00Tantangan Indonesia, Susutnya Budaya Baca<p class="MsoNormal"> </p><span style=""> </span>Oleh : BK.Wibowo <p class="MsoNormal"><span style=""></span>Menurut John Naisbitt, abad kita saat ini sudah mengalami pergeseran ke arah<br />Visual Culture, ini ditandai dengan menurunnya oplah koran (di Amerika),<br />pergeseran bentuk dari koran ke tabloid, novel ke graphic novel, dan<br />mencuatnya disain sebagai keunggulan kompetitif (iPod, MacBook).<br /><br />Sesuatu akan berevolusi apabila bentuk baru dirasa lebih adaptif terhadap<br />lingkungan. Dalam hal ini, pergeseran budaya dari tulisan ke arah visual<br />menandakan bahwa bentuk visual dapat lebih diterima oleh masyarakat umum.<br />Kemudahan belajar dengan menggunakan mindmap juga membuktikan itu.<br /><br />Anak kecil belajar dengan pengalaman. Mereka mencari pengalaman yang<br />menyenangkan, dan menghindari pengalaman yang tidak menyenangkan.<br /><br />Sistem pendidikan kita masih menganut budaya tulisan, ini karena pada<br />awalnya orang dianggap pandai jika menguasai budaya tulisan. Akhirnya para<br />pendidik pun sebagian besar masih menganut budaya tulisan. Dan akhirnya ini<br />yang membentuk mindset bahwa turunnya minat membaca sebagai sesuatu yang<br />patut dikhawatirkan.<br /><br />Menurut saya, yang patut dikhawatirkan adalah turunnya minat belajar. Tidak<br />perlu dipersoalkan dengan cara apa manusia belajar, baik itu tulisan maupun<br />visual. Tulisan dalam hal ini juga awalnya digunakan untuk mencatat sejarah,<br />menyebarkan ataupun mewariskan suatu ilmu atau pengetahuan. Mengapa tulisan<br />pada awalnya berkembang? Karena sistem percetakan jaman dulu lebih mudah<br />untuk mencetak tulisan, dalam artian tulisan lebih mudah untuk di-scale up.<br />Jika saat ini teknologi percetakan visual maupun multimedia digital telah<br />mampu mengakomodasi kebutuhan mewariskan ilmu, why not?<br /><br />Yang menjadi persoalan, adalah kurangnya materi bahan pengajaran dalam<br />bentuk visual. Ini menurut saya, karena sedari awal tim penyusun kurikulum<br />didominasi oleh orang dengan kemampuan otak kiri yang menonjol, sehingga<br />pengajaran dalam bentuk visual masih belum bisa diterima secara luas.<br /><br />Mizan sendiri setahu saya dulu juga sempat menerbitkan buku-buku pengetahuan<br />dalam bentuk komik/graphic novel, tapi sekarang tidak saya temui lagi di<br />Gramedia. Mungkin topik-topik yang diambil saat itu cukup berat, seperti<br />Mekanika Quantum maupun Chaos Theory.<br /><br />Jadi sebaiknya bukan memaksakan minat baca kepada anak, tetapi menumbuhkan<br />minat belajar anak dengan mengakomodasi kebutuhan belajar anak dengan cara<br />yang mereka suka. Dan jika cara belajar yang lebih disukai adalah cara<br />belajar dengan multimedia, solusinya sekarang adalah penyediaan materi<br />belajar berbasis multimedia.<br /><br />Saat ini dengan akses internet di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang masih terbatas, masih lebih<br />mudah buat saya untuk "menulis" email ini. Tapi mungkin suatu hari kita akan<br />saling mengirimkan video kita sedang berbicara dalam milis ataupun dengan<br />cara lain yang lebih multimedia :)<br />***</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p>Sumber :</p> <p class="MsoNormal">Mailis <a href="mailto:DikBud@yahoogroups.com">DikBud@yahoogroups.com</a></p> <p class="MsoNormal">Selasa, 23 September 2008</p>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-4592841157377721142008-09-22T23:13:00.000-07:002008-09-22T23:14:16.535-07:00Ilmuwan-Ilmuwan Indonesia Berprestasi Global<span class="vrhwid"><span style="font-size: 12pt;">Oleh : </span></span><span style="font-size: 12pt;">marhum Mochtar <<a href="mailto:Mochtar_Marhum%40yahoo.com" target="_blank">Mochtar_Marhum@yahoo.com</a>><o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal">[ Senin, 22 September 2008 ]<br />Nama Mendunia, Gaji Rp 2,4 Juta<br />Ilmuwan-IlmuwanIndonesia Berprestasi Global<br /><br />Enam ilmuwan <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> masuk daftar Wise Index of Leading Scientists and Engineer. Daftar tersebut dikeluarkan sebuah lembaga internasional berkredibilitas di bidang sains dan teknologi. Siapa saja mereka? Mengapa dalam hal ini kita masih kalah dengan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Malaysia</st1:place></st1:country-region>?<br /><br />----------<br /><br />Malu. Itulah yang dirasakan Tjia May On ketika namanya masuk deretan Wise Index of Leading Scientists and Engineer bersama <st1:city st="on"><st1:place st="on">lima</st1:place></st1:City> ilmuwan tanah air yang lain. Mengapa malu? Guru besar Fisika dari ITB (Institut Teknologi Bandung ) itu lantas membandingkan dengan negara lain.<br /><br />''<st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Malaysia</st1:place></st1:country-region> saja punya 27 ilmuwan yang diakui dunia. Sampai-sampai dalam daftar itu kita ini masih kalah dengan Maroko, yang secara kultur dan kesejahteraan masyarakat jauh di bawah <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>,'' kata profesor berusia 74 tahun yang masih tampak energik ini ketika didatangi Jawa Pos di kantornya, kompleks kampus ITB, Jumat lalu (19/9).<br /><br />Wise Index of Leading Scientists and Engineer adalah sebuah daftar yang dikeluarkan Comstech (Standing Committee on Scientific and Technological Cooperation), lembaga yang bertujuan meningkatkan promosi serta kerja sama sains dan teknologi di antara negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).<br /><br />Nama Tjia masuk deretan daftar tersebut karena konsistensinya dalam menekuni bidang partikel kuantum dan kosmologi relativistik. Dia juga menekuni penelitian polimer, optik nonlinier, dan superkonduktor.<br /><br />Selama 33 tahun, Tjia tekun dengan penelitiannya itu, baik dilakukan secara individu maupun tim. Hingga kini, profesor kelahiran Probolinggo 25 Desember 1934 itu telah menerbitkan dua buku teks, 24 penelitian kolaboratif internasional, 86 jurnal ilmiah internasional, 44 presentasi simposium internasional, 44 publikasi jurnal nasional, dan 77 presentasi imiah nasional.<br /><br />Sebagian karya ilmiahnya dipublikasikan di jurnal internasional Physical Review, Nuclear Physics, Physica C, International Journal of Quantum Chemistry, Review of Laser Engineering, dan Journal of Non-linear Optical Physics.<br /><br />Tjia menyelesaikan studi sebagai sarjana fisika pada 1962 di ITB. Setahun kemudian dia melanjutkan belajar fisika partikel di Northwestern University, Amerika Serikat, hingga meraih PhD pada 1969 dengan tesis berjudul �Saturation of A Chiral Charge-Current Commutator.<br /><br />Pada 1966, risetnya bersama fisikawan CH Albright dan LS Liu masuk Physical Review Letters dengan judul Quark Model Approach in the Semileptonic Reaction.<br /><br />Pada awal 1960-an, para sarjana fisika di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> baru mempelajari partikel kuantum dan kosmologi relativistik. Dua bidang itu yang mengubah pandangan dunia secara radikal-revolusioner awal abad XX tentang alam semesta dan asal-usulnya. Sepuluh tahun kemudian, di Indonesia hanya ada <st1:city st="on"><st1:place st="on">lima</st1:place></st1:City> nama yang punya otoritas untuk berbicara tentang kuantum dan relativitas. Salah seorang di antara mereka adalah Tjia. Empat nama lain kala itu adalah Ahmad Baiquni, Muhammad Barmawi, Pantur Silaban, dan Jorga Ibrahim. Mereka adalah angkatan pertama yang jumlah penerusnya relatif sedikit dibandingkan dengan bidang fisika terapan.<br /><br />Tjia juga sempat ikut riset di International Center of Theoretical Physics (ICTP), <st1:city st="on">Trieste</st1:City>, Italia, yang didirikan fisikawan peraih hadiah Nobel asal <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Pakistan</st1:place></st1:country-region>, Abdus Salam. Saat itulah, dia meninggalkan fisika partikel dan memasuki riset polimer, optik nonlinier, dan superkonduktor. Dalam dua bidang terakhir itu, namanya menginternasional.<br /><br />Penggemar musik klasik karya Bach, Haydn, Mozart, dan Beethoven itu lantas mengkritisi kebijakan pemerintah <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang kurang berpihak kepada pengembangan ilmu. Salah satu contohnya, tegas dia, adalah rendahnya kesejahteraan secara finansial yang diberikan pemerintah kepada ilmuwan dan peneliti. ''Saya tidak mencontohkan siapa-siapa, Anda lihat saya saja,'' ujar penerima penghargaan Satyalencana Karya Satya itu.<br /><br />Tjia menceritakan, dia pensiun dari ITB dengan gaji Rp 2,4 juta. Sampai sekarang, dia bahkan tetap tinggal di kompleks perumahan pegawai ITB. Layaknya pegawai negeri sipil (PNS) lain, untuk memenuhi kebutuhan dapurnya, dia bahkan masih sering ''mengamen'' mengajar di kampus lain. ''Seminggu dua kali saya mengajar di Universitas <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> (UI), naik kereta biar bisa baca-baca,'' tuturnya.<br /><br />Tjia juga menyinggung seputar riset <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang tertinggal jauh dari negara lain. Semua, lanjut dia, mengarah kepada kesalahan pada sistem riset di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Pertama, karena memandang orang secara pragmatis, berdasarkan gelar saja. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Kedua</st1:City>, <st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> belum sadar akan kekuatan riset. Dan, selanjutnya adalah paradigma pemerataan yang menyesatkan.<br /><br />Soal gelar itu, Tjia konsisten. Ketika dia menjabat sekretaris jurusan (satu-satunya jabatan birokrasi yang pernah dia emban), dia mengusulkan agar setiap papan nama staf pengajar ITB tidak mencantumkan gelar. Dan, itu dia lakukan selama menjabat.<br /><br />''Zaman sekarang, setelah jadi doktor, orang terus merasa jadi gusti,'' kritiknya. ''<st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> punya banyak doktor, tapi banyak yang mandul!'' sambungnya.<br /><br />Di Amerika Serikat (AS), terang Tjia, seorang ilmuwan bisa saja masuk ke dunia birokrat. Menjadi kepala NASA, misalnya. Namun, di AS, track record seorang calon kepala NASA benar-benar dilihat. Jadi, karya-karyanya berupa hasil penelitian atau publikasinya yang menjadi pertimbangan. Di <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:City>, terang dia, orang yang benar-benar teruji dan berpengalaman saja yang bisa duduk di posisi strategis semacam itu. ''Hasilnya jelas memuaskan, kebijakan-kebijakannya benar-benar mengena dan dapat membangun,'' tegasnya.<br /><br />Menurut Tjia, hal itu menjelaskan mengapa di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> banyak kebijakan, terutama di dalam dunia sains dan teknologi, yang tidak mengena dan terkadang justru melenceng jauh. Selain itu, banyak dana riset hanya terbuang percuma karena tidak efektif dan efisien akibat orang-orang yang berkecimpung di dalamnya hanya bergelar doktor, tanpa karya dan kompetensi nyata.<br /><br />***<br /><br />Menurut Tjia, pengajaran fisika di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> justru membunuh kreativitas murid. Baik yang diajarkan di setingkat SMP maupun SMA. Dia mencontohkan, proses mengajar selama ini hanya ditekankan kepada satu proses pemahaman fenomena alam, atau lazim dikenali sebagai proses deduktif. Bila cara itu yang digunakan, proses itu tidak akan berhasil membuat anak menjadi kritis analitis. Justru efek sampingnya membunuh kreativitas anak. Terutama dalam upaya menyisir fakta-fakta dari fenomena rumit untuk menghasilkan konsep hipotesis atau model teori yang sederhana.<br /><br />''Mengapa negara kita semrawut? Jawabannya karena orang hukum hanya bicara bukti, bukan fakta,'' katanya.<br /><br />Dalam pengajaran fisika di sekolah-sekolah menengah di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>, menurut Tjia, anak diajarkan terlatih menurunkan rumus. Namun, sebaliknya, anak tidak diberi ruang untuk melatih melakukan generalisasi, abstraksi, atau idealisasi dari fakta atau fenomena alam untuk merumuskan suatu model teori. ''Padahal, dalam melakukan generalisasi inilah, tumbuh kreativitas anak dalam melihat fenomena alam,'' katanya. (zul/kum)<br /><br />[ Senin, 22 September 2008 ]<br />Effendy PhD, Profesor Kimia Langka<br />Demi <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>, Tolak Tawaran dari Luar Negeri<br /><br />Namanya singkat: Effendy. Pada 1994, ketika umurnya 38 tahun, dia sudah menjadi doktor bidang kimia anorganik fisik, konsentrasi kristalografi dari <st1:place st="on"><st1:placetype st="on">University</st1:PlaceType> of <st1:placename st="on">Western Australia</st1:PlaceName></st1:place>. Kini dia tergolong profesor langka di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> karena menekuni bidang yang langka.<br /><br />---------<br /><br />Sejak 1990 hingga saat ini, Effendy tercatat telah melakukan 74 kali penelitian. Semuanya terpublikasi dalam jurnal internasional. Antara lain Australian Journal of Chemistry, Inorganic Chemistry Communication, Inorganica Chimica Acta, The Journal of Chemical Society, dan DaltonTransactions. Termasuk jurnal kimia berbahasa Jerman, Zeitschrift f�r Anorganische und AllgemeineChemie.<br /><br />Peneliti kelahiran Bululawang, <st1:city st="on"><st1:place st="on">Malang</st1:place></st1:City>, 29 September 1956 itu juga menulis artikel untuk beberapa jurnal nasional bidang kimia. Termasuk puluhan artikel yang dia tulis untuk jurnal MIPA UM (Universitas Negeri Malang, dulu IKIP Malang), forum penelitian di Lemlit UM, dan media Alchemie FMIPA Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).<br /><br />Sejak 23 tahun lalu, dosen di Departemen Kimia UM itu juga menulis delapan buku kimia. Baik untuk jenjang SMA maupun jenjang pendidikan S-1. Beberapa buku yang dia tulis dalam bahasa Inggris diperuntukkan bagi siswa SMA berstandar internasional.<br /><br />�����Bukupertamanya berjudul: Teori VSEPR: Teori Kepolaran dan Gaya Antarmolekul. Buku ini diselesaikan dalam waktu 20 tahun, sejak masih kuliah S-1. Sedangkan buku-buku lain dia selesaikan, rata-rata 10-15 tahun.<br /><br />Penelitian yang dilakukan Effendy konsisten dalam bidang kimia anorganik fisik, konsentrasi kristalografi. Dia melakukan penelitian secara berantai dalam bidang yang masih jarang diterjuni peneliti kimia di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> itu. Karena ketekunannya dalam bidang itulah, dia hingga saat ini masih aktif sebagai visiting researcher pada departemen kimia di The University of <st1:state st="on"><st1:place st="on">Western Australia</st1:place></st1:State>. Tenaganya masih dibutuhkan di <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:City>.<br /><br />Golongan penelitian yang ditekuni bapak tiga putra itu adalah basic science (ilmu pengetahuan dasar) kimia.<br /><br />"Tanpa penelitian basic science yang kuat, sulit bagi negara ini bisa cepat maju dalam pembangunan bidang kimia. Bidang kimia banyak sekali kaitannya dengan kehidupan," ungkap dosen teladan UM 1997 itu.<br /><br />Dia mencontohkan, penelitiannya banyak berhubungan dengan struktur sebuah senyawa. Termasuk mensintesis (menciptakan) sebuah senyawa baru. Dengan mengetahui sebuah struktur suatu senyawa kimia secara jelas, bisa diprediksikan kegunaan sebuah senyawa tersebut. Senyawa baru yang dibuat dan dipetakan struktur atomnya bermanfaat untuk reaksi yang lebih besar. Kegunaannya bisa untuk dunia kedokteran, pertanian, industri, dan obat-obatan.<br /><br />Di banyak universitas luar negeri, keahlian mengutak-atik struktur sebuah senyawa kimia penting untuk pembuatan obat-obatan kimia. Pengetahuan struktur sebuah senyawa bisa untuk menentukan arah reaksi yang diharapkan. Dengan begitu, banyak problem dalam kehidupan yang bisa diperbaiki dengan pendekatan pengetahuan struktur sebuah senyawa kimia.<br /><br />"Beberapa penelitian saya digunakan untuk aplikasi pembuatan antikanker, antijamur dan antibakteri oleh ilmuwan di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region>," ungkap Effendy.<br /><br />Menjadi peneliti, katanya, adalah tugas dosen. "Tugas dosen utamanya adalah meneliti untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Di luar negeri, semua dosen begitu. Hanya di Indonesia yang tidak begitu," sesalnya.<br /><br />Saran dia kepada para dosen, mereka harus mulai konsentrasi melakukan penelitian. Sebaiknya mereka bekerja sama dengan peneliti dari luar negeri untuk bisa mengatasi masalah pendanaan. Sebab, dana penelitian sangat besar. Dia contohkan, untuk membuat sebuah senyawa baru, minimal dibutuhkan dana USD 2.000 (sekitar Rp 19 juta). Itu belum termasuk analisis struktur dan segala aspek lain. Tanpa kerja sama dengan peneliti luar negeri, sulit menghasilkan penelitian yang berkualitas dan dijadikan referensi internasional.<br /><br />***<br /><br />Dengan keilmuan yang dia kuasai, Effendy mendapat banyak penawaran mengabdi secara tetap di institusi pendidikan lain. Di luar negeri, misalnya The University of Western Australia, maupun sebuah universitas di Kanada. Beberapa perguruan tinggi di dalam negeri, sebut saja ITB, UGM, dan UI, juga pernah menawarinya untuk pindah meneliti. Namun, semua tawaran itu dia tolak. Hingga kini dia masih bertahan sebagai peneliti dan dosen kimia UM. Untuk tawaran luar negeri, dia memilih menjadi visiting researcher (peneliti tamu).<br /><br />Mengapa semua tawaran itu dia tolak? Bagi Effendy, menjadi manusia bermanfaat jauh lebih penting ketimbang hanya mengejar materi. Untuk menjadi manusia bermanfaat bagi banyak orang, haruslah memilih wilayah yang banyak terdapat masalah. <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>, kata Effendy, masih punya segudang masalah yang bisa diselesaikan dengan kemampuan keilmuan yang dia miliki. Berbeda dengan negara maju yang sudah banyak tenaga ahli kimia.<br /><br />Dia merasa lebih banyak bermanfaat bagi masyarakat apabila berada di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Di luar negeri, meski kompensasi materi jauh lebih besar, dia menganggap manfaatnya hanya untuk sekelompok orang. "Saya tetap harus membangun <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> ini. Sebab, di sini masih banyak problem yang harus dijawab. Buku pelajaran kimia yang selalu up to date dengan perkembangan ilmu pengetahuan dunia saja, belum banyak yang ngurusi," kata profesor yang lahir di desa kecil bernama Wandanpuro, Bululawang, Kabupaten Malang itu.<br /><br />Ke depan, bimbingan dari Prof Allan H. White PhD (profesor dengan publikasi terbanyak di dunia) itu ingin mendirikan pusat kristalografi di UM. Kristalografi bisa dikatakan sebuah metode cepat dan modern untuk mengetahui sebuah struktur senyawa kimia. Dengan kristalografi, banyak jenis bahan alam yang bisa diidentifikasi struktur kimianya untuk kemudian diarahkan kepada manfaat yang diinginkan.<br /><br />"Di Indonesia pusat kristalografi belum ada. Bahkan, di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>) sekalipun. Padahal, alat dan metode ini sangat penting untuk kemajuan ilmu pengetahuan kimia dan kimia aplikasi," kata peneliti yang mengisi waktu luangnya dengan kegiatan bersih-bersih di rumah itu. (yos/jpnn/kum)<br /><br />[ Senin, 22 September 2008 ]<br />Gunawan Indrayanto; Do the Small Thing<br />Teliti Pasak Bumi, di Malaysia Jadi Tongkat Ali<br /><br />Sejak 1983 hingga kini, sedikitnya sudah ada 87 karya ilmiah Gunawan Indrayanto yang dipublikasikan di berbagai jurnal internasional. Karena dinilai produktif, guru besar farmasi Unair itu dipercaya beberapa jurnal internasional sebagai penyeleksi karya ilmiah sebelum dipublikasikan.<br /><br />-----------------------<br /><br />Do the small thing (melakukan hal kecil). Itulah kalimat yang berkali-kali diucapkan Gunawan Indrayanto, guru besar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair), ketika ditanya seputar keberhasilannya menjadi satu di antara enam ilmuwan Indonesia yang masuk dalam Wise Index of Leading Scientists and Engineer untuk kategori medical science.<br /><br />Daftar tersebut dikeluarkan oleh COMSTECH (Standing Committee on Scientific and Technological Cooperation), lembaga yang bertujuan meningkatkan promosi serta kerja sama sains dan teknologi di antara negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Karena itu, ilmuwan yang masuk dalam daftar tersebut hanya berasal dari negara-negara anggota OKI.<br /><br />Menurut Gunawan, prestasi yang diraihnya tersebut tidaklah istimewa. "Saya tidak tahu kalau dinilai mereka (COMSTECH). I just do the small thing," kata pria 59 tahun itu ketika ditemui di ruang kerjanya di Fakultas Farmasi Unair.<br /><br />Menurut Gunawan, daftar yang dikeluarkan COMSTECH bukanlah yang pertama. Dulu, sebuah lembaga di Inggris juga pernah membuat daftar serupa. Waktu itu, Gunawan juga masuk di dalamnya. Begitu pula <st1:city st="on"><st1:place st="on">lima</st1:place></st1:City> ilmuwan lainnya. Namun, tidak ada tindak lanjut dari daftar tersebut. "Saya juga tahunya waktu iseng buka internet. Saya cukup tahu, oh nama saya ada disana. That's it," katanya.<br /><br />Soal namanya masuk dalam daftar yang dikeluarkan COMSTECH, Gunawan menyatakan sudah tahu sejak Maret lalu. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> banyak indikator penilaian yang diterapkan COMSTECH. Mulai dari banyaknya publiksi internasional sampai dengan citation index atau banyaknya karya ilmiah dari orang tersebut yang dikutip atau dirujuk oleh orang lain. "Cara ngeceknya gampang. Coba buka situs google scholar lalu ketik nama orang yang diinginkan. Nanti terlihat berapa banyak dia dirujuk," jelas bapak dua anak tersebut.<br /><br />Hasil karya Gunawan yang masuk publikasi internasional terbilang cukup banyak. Hingga kini, sedikitnya sudah ada 87 karya ilmiahnya yang dipublikasikan di berbagai jurnal internasional yang diakui kredibilitasnya. Tahun 1983 Gunawan mulai memublikasikan karya ilmiahnya dalam jurnal internasional. Sejak itu, dalam setahun, dia mengeluarkan tiga hingga empat karya dengan publikasi internasional.<br /><br />Saking seringnya nama Gunawan muncul, beberapa jurnal internasional menunjuknya sebagai reviewer atau penelaah. Jadi, setiap karya ilmiah yang masuk ke jurnal tersebut dikirim ke Gunawan untuk ditelaah kelayakannya. Mulai objek, metode, hingga proses penelitiannya. Bila tidak layak, karya ilmiah itu dikembalikan. Tapi, jika lolos, akan diterbitkan dalam jurnal tersebut.<br /><br />Sedikitnya enam jurnal internasional yang memercayai Gunawan melakukan tugas berat tersebut. Karena itu, di atas meja kerjanya terdapat tumpukan karya ilmiah yang menunggu giliran untuk dikaji. "Ini salah satu karya ilmiah yang saya telaah. Karena penelitiannya pernah dilakukan orang lain, ya saya nyatakan tidak layak. Jadi, harus dikembalikan," jelasnya, sambil menunjukkan salah satu karya ilmiah di mejanya.<br /><br />Pria yang selalu membawa dua kacamata -satu untuk baca dan satu untuk jalan- itu merasa ironis dengan adanya daftar yang dikeluarkan COMSTECH tersebut. Dari 200 juta lebih penduduk <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>, hanya enam ilmuwan yang dianggap mampu berbicara di level internasional. Bandingkan dengan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Malaysia</st1:place></st1:country-region> yang penduduknya jauh lebih sedikit tapi bisa menyumbangkan 22 ilmuwan dalam daftar tersebut.<br /><br />Ketika ditanya penyebab perbedaan tersebut, Gunawan angkat bahu. Apakah ilmuwan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> tidak bagus? Bukannya menjawab, dia malah balik bertanya. "Indikator bagus itu seperti apa. Harus dijelaskan lebih detail," tegasnya. Suami Arlina Sugiarti itu memang tergolong orang yang hati-hati. Dia tidak mau mengomentari sesuatu tanpa batas yang jelas.<br /><br />Kendati demikian, Gunawan mengatakan, ada beberapa hal yang membuat ilmuwan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> sulit berkembang. Antara lain, dana, penghargaan, dan kemauan. Ketiga faktor tersebut melibatkan pemerintah. Pria yang selalu tertarik meneliti bioteknologi tanaman, kimia bahan alam, serta analisis kimia/farmasi dengan kromatografi itu menganggap dana yang disediakan pemerintah sangat kurang.<br /><br />Dia lalu menceritakan pengalamannya selama ini. Banyak penelitiannya yang harus terhenti karena kekurangan dana. "Di sini dana penelitian paling banter ratusan juta. Beda dengan teman-teman saya di luar negeri. Ilmuwan di Malaysia, misalnya, bisa berkonsentrasi meneliti tanpa bingung memikirkan dana," jelasnya. Dana pula yang sering membuat Gunawan meminta bantuan teman untuk meneruskan penelitiannya.<br /><br />Tidak hanya itu, pembagian dana penelitian dari pemerintah juga dirasa kurang tepat sasaran. Diceritakan, dia pernah mengajukan proposal penelitian yang disusun secara serius. Bahkan, membutuhkan waktu lama karena dibuat sedetail mungkin. Ternyata, setelah diajukan, proposal ditolak. Kali lain, dia membuat proposal seadanya. Hanya dua hari. Saat diajukan, proposal tersebut langsung disetujui.<br /><br /><st1:place st="on"><st1:city st="on">Menurut Gunawan</st1:City>, <st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> mestinya bisa bicara lebih banyak di dunia internasional. Pasalnya, negara ini memiliki sumber daya alam yang beragam. "Mungkin pemerintah bisa lebih teliti mengalokasikan dana. Kalau ada perguruan tinggi, lihat strong point-nya dimana. Nah, itu yang harus didukung agar bisa berkembang. Ini agar setiap perguruan tinggi memiliki spesialisasi," terangnya.<br /><br />Selain dana, hal lain yang menghambat adalah kurangnya penghargaan dari pemerintah. Contoh kasusnya adalah penelitian tentang pasak bumi untuk meningkatkan vitalitas pria. "Saya sudah meneliti tahun 1974. Mestinya, hasilnya bisa ditindaklanjuti. Tapi karena tidak ada respons dari pemerintah, ya berlalu begitu saja," katanya. Sekarang, hasil penelitian tersebut dikembangkan oleh <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Malaysia</st1:place></st1:country-region> dan terkenal dengan nama ramuan tongkat ali. (any/kum)</p> <p class="MsoNormal">***</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p><br />Sumber :</p> <p class="MsoNormal">Mailis <a href="mailto:DikBud@yahoogroups.com">DikBud@yahoogroups.com</a></p> <p class="MsoNormal">Selasa, 23 September 2008</p>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-21555640583752464712008-09-22T22:55:00.000-07:002008-09-22T23:02:59.101-07:00Ilmu itu Menerangi, Tak Mungkin MenggelapiOleh : Hernowo<br /><br /><br /> <p class="MsoNormal">Tadi pagi, ketika sahur, saya menikmati lagi uraian Ustad<br /><span style=""> </span>Quraish Shihab tentang makna-makna ayat Al-Quran yang terdapat di dalam<br /><span style=""> </span>Surah An-Nisa’. Di ujung acara, pembawa acara,Mbak Astrie Ivo, bertanya kepada<br /><span style=""> </span>Ustad <span style=""> </span>Quraish, ”Apakah ilmu dapat menggelapi?”<br /><br /><span style=""> </span>Secara sangat tegas, Ustad Quraish memberikan jawaban<br /><span style=""> </span>bahwa ilmu itu adalah sesuatu yang jelas dan benar. Ilmu tidak mungkin<br /><span style=""> </span>menyesatkan si pemilik ilmu. Jika orang merasa mendapatkan ilmu dan ilmu<br /><span style=""> </span>itu menggelapi dia, tentulah itu bukan ilmu. Dalam Islam, ilmu itu bagaikan<br /><span style=""> </span>cahaya.<br /><br /><span style=""> </span>Setelah saya mendengar apa yang dikatakan oleh Ustad<br /><span style=""> </span>Quraish, saya teringat tentang sebuah riwayat yang disampaikan oleh Imam<br /><span style=""> </span>Syafi’i. <span style=""> </span>Riwayat ini terkait dengan obrolan menarik antara Imam Syafi’i dengan<br /><span style=""> </span>gurunya, Imam Waki’ bin Jarrah. Obrolan tersebut, kurang lebih, demikian:<br /><br />Imam Syafi’i berkata, “Aku mengadukan perihal keburukan<br /><span style=""> </span>hafalanku kepada guruku, yang bernama Imam Waki’ bin Jarrah. Guruku lalu<br /><span style=""> </span>berwasiat agar aku menjauhi maksiat dan dosa. Guruku juga berkata,<br /><span style=""> </span>‘Muridku, ketahuilah bahwa ilmu itu adalah cahaya (nur). Dan cahaya Allah (nurullah)<br /><span style=""> </span>tidak akan diberikan kepada orang-orang yang suka berbuat maksiat’.”<br /><span style=""> </span><br /><st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> kemungkinan mengapa Ustad Quraish mengatakan bahwa ilmu<br /><span style=""> </span>itu menerangi karena pencarian ilmu tidak boleh dicampur dengan perbuatan<br /><span style=""> </span>maksiat dan dosa. Dalam kenyataannya, ada beberapa orang yang sepertinya<br /><span style=""> </span>memiliki ilmu tetapi ilmunya kadang-kadang membuatnya menjalankan tindakan<br />yang tidak benar. Mungkinkah si pemilik ilmu yang berbuat sesat itu, ketika mencari ilmu, mencampurnya dengan maksiat? Wallahu a’lam.<br /></p>***<br /><p class="MsoNormal">Sumber :</p><p class="MsoNormal">Mailis DikBud@yahoogroups.com</p><p class="MsoNormal">Selasa, 23 September 2008<br /></p><p class="MsoNormal"><br /><span style=""></span></p>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-78761765199855020652008-09-14T23:09:00.000-07:002008-09-14T23:18:40.986-07:00Gunung Misterius Muncul di Laut Kepulauan Maluku<span style="font-family:arial;">sumber :</span><br /><span style="font-family:arial;">mailis cikeas@yahoogroups.com</span><br /><span style="font-family:arial;">Sabtu, 24 Agustus 2008</span><br /><br /><pre style="font-family:arial;">Ketakutan melanda warga <span class="yshortcuts" id="lw_1221458961_3">Desa</span> Abat, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), sejak seminggu<br />belakangan ini. Betapa tidak, secara tiba-tiba sebuah gunung misterius muncul di depan perairan desa itu. Gunung dengan tinggi sekitar empat meter dari<br />permukaan laut itu berbentuk pulau. Warga Desa Abat maupun warga di Kecamatan Wuarla - bobar dibuat ketakutan.<br /><br />Gunung itu muncul dengan ketinggian empat meter dari permukaan laut, ujar Camat Wuarlabobar, Buce Kelwulan, kepada<br />wartawan di Kantor Bupati MTB. Hal ini juga dibenarkan Bupati MTB, Bitto S Temmar, seperti dilansir detikcom, Jumat (15/08). Kita belum dapat memastikan apakah<br />itu gunung atau pulau. Yang pasti muncul dari kedalaman 80 meter dari dasar laut disertai semburan lumpur. Sebelumnya, informasi ini diketahui setelah warga<br />Kecamatan Wuarlabobar, menelpon melalui radio telekomunikasi milik Pemda MTB, kata Bitto<br />Temmar.<br /><br />Sementara itu, salah satu warga MTB, Evert Makupiola, mengungkapkan, saat kemun-culan gunung itu, sebagian warga<br />di Kecamatan Wuarla-bobar, memilih mengungsi di kampung-kampung tetangga yang jauh dari gunung tersebut. Ada ketakutan warga akan muncul bencana luar<br />biasa, ujar Evert.<br /><br />Kendati demikian, menurut Evert munculnya gunung misterius itu diprediksi akibat <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1221458961_4">gempa bumi</span> tektonik berkekuatan 6,9 SR pada,<br />Kamis 7 Agustus lalu. Gempa saat itu terjadi di Perairan Namtabung. Gempa juga dirasakan di sekitar Pulau Damer, Babar dan Kisar, ungkap Evert,<br />yang juga wartawan salah satu <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1221458961_5">media cetak</span> lokal di MTB. Untuk mengantisipasi hal itu, Bitto Temmar menurunkan tim ahli untuk memastikan apakah yang muncul<br />itu pulau atau gunung api. Jika gunung api, apakah masih aktif atau tidak, ujar bupati.(dtc) </pre>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-73518192597560416362008-09-14T23:05:00.000-07:002008-09-14T23:07:57.824-07:00BENARKAH SUNDALAND ITU ATLANTIS YANG HILANG ?sumber :<br />mailis Baraya_Sunda@yahoogroups.com<br />Jum'at, 12 September 2008<br /><br /><pre style="font-family: arial;">(Pandangan dari Sisi Geologi dan Peluang dari Spekulasi Ilmiah) <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Oleh : Oki Oktariadi<span style=""> </span><br />email : <a href="http://us.f319.mail.yahoo.com/ym/Compose?To=oki@plg.esdm&YY=60721&y5beta=yes&y5beta=yes&order=down&sort=date&pos=0&view=a&head=b">oki@plg.esdm</a>. go.id <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">"Peradaban Atlantis yang hilang" hingga kini barangkali hanyalah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sebuah mitos mengingat belum ditemukannya bukti-bukti yang kuat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tentang keberadaannya.<span style=""> </span>Mitos itu<span style=""> </span>pertama kali dicetuskan oleh <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">seorang akhli filsafat terkenal dari Yunani, Plato (427 - 347 SM), <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dalam bukunya "Critias dan Timaeus". Disebutkan oleh Plato<span style=""> </span>bahwa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">terdapat awal peradaban yang disebut Benua Atlantis; para penduduknya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dianggap sebagai dewa, makhluk luar angkasa, atau bangsa superior; <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">benua itu kemudian hilang,<span style=""> </span>tenggelam secara perlahan-lahan karena <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">serangkaian bencana, termasuk gempa bumi. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Selama lebih dari 2000 tahun, Atlantis yang hilang telah menjadi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dongeng.<span style=""> </span>Tetapi sejak abad pertengahan, kisah Atlantis menjadi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">populer di dunia Barat. Banyak ilmuwan Barat secara diam-diam meyakini <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kemungkinan keberadaannya.<span style=""> </span>Diantara para ilmuwan itu banyak<span style=""> </span>yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menganggap bahwa Atlantis terletak di Samudra Atlantis, bahkan ada <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">yang menganggap Atlantis terletak di Benua Amerika sampai Timur <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Tengah. Penelitian pun dilakukan di wilayah-wilayah tersebut. Akan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tetapi,<span style=""> </span>kebanyakan peneliti itu <span style=""> </span>tidak memberikan bukti atau telaah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">yang cukup. Sebagian besar dari mereka hanya mengira-ngira. . <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Hanya beberapa tempat di bumi yang keadaannyua memiliki persayaratan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">untuk dapat diduga sebagai Atlantis sebagaimana dilukiskan oleh Plato <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">lebih dari 20 abad yang lalu. Akan tetapi Samudera Atlantik tidak <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">termasuk wilayah yang memenuhi persyaratan itu. <st1:place st="on">Para</st1:place> peneliti masa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kini malahan menunjuk Sundaland (<st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> bagian barat hingga ke <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">semenanjung <st1:country-region st="on">Malaysia</st1:country-region> dan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Thailand</st1:place></st1:country-region>) sebagai Benua Atlantis yang hilang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dan merupakan awal peradaban manusia <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Fenomen Atlantis dan awal peradaban selalu merupakan impian para <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">peneliti di dunia untuk membuktikan dan menjadikannya penemuan ilmiah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sepanjang masa. Apakah pandangan geologi memberi petunjuk yang kuat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">terhadap kemungkinan ditemukannya Atlantis yang hilang itu? Apabila <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">jawabannya negatif, apakah peluang yang dapat ditangkap dari <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">perdebatan ada tidaknya Atlantis dan kemungkinan lokasinya di wilayah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>?. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">PENDAHULUAN <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">"Mitos" atau cerita tentang benua Atlantis yang hilang pertama kali <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dicetuskan oleh seorang filosof terkenal dari Yunani<span style=""> </span>bernama Plato <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">(427 - 347 SM) dalam bukunya berujudl Critias and Timaeus. Penduduknya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dianggap dewa, makhluk luar angkasa atau bangsa superior. Plato <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">berpendapat bahwa peradaban dari para peghuni benua Atlantis yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">hilang itulah sebagai sumber peradaban manusia saat ini.. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Hampir semua tulisan tentang sejarah peradaban menempatkan <st1:place st="on">Asia</st1:place> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Tenggara sebagai kawasan 'pinggiran'. Kawasan yang kebudayaannya dapat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">subur berkembang hanya karena imbas migrasi manusia atau riak-riak <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">difusi budaya dari pusat-pusat peradaban lain, baik yang berpusat di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Mesir, Cina, maupun <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">India</st1:place></st1:country-region>. Pemahaman tersebut mengacu pada teori yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dianut saat ini yang<span style=""> </span>mengemukakan bahwa pada Jaman Es paling akhir <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">yang dialami bumi terjadi sekitar 10.000 sampai 8.000 tahun yang lalu <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">mempengaruhi migrasi spesies manusia. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Jaman Es terakhir ini dikenal dengan nama periode Younger Dryas. Pada <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">saat ini, manusia telah menyebar ke berbagai penjuru bumi berkat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">ditemukannya cara membuat api 12.000 tahun yang lalu. Dalam kurun <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">empat ribu tahun itu, manusia telah bergerak dari kampung halamannya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">di <st1:city st="on">padang</st1:City> rumput Afrika Timur ke utara, menyusuri <st1:city st="on"><st1:place st="on">padang</st1:place></st1:City> rumput purba <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">yang kini dikenal sebagai Afrasia. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:city st="on">Padang</st1:City> rumput purba ini membentang dari pegunungan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Kenya</st1:place></st1:country-region> di selatan, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menyusuri <st1:place st="on">Arabia</st1:place>, dan berakhir di pegunungan Ural di utara. Jaman Es <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tidak mempengaruhi mereka karena kebekuan itu hanya terjadi di bagian <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">paling utara bumi sehingga iklim di daerah tropik-subtropik justru <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menjadi sangat nyaman. Adanya api membuat banyak masyarakat manusia <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">betah berada di <st1:city st="on"><st1:place st="on">padang</st1:place></st1:City> rumput Afrasia ini. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Maka, ketika para ilmuwan barat berspekulasi tentang keberadaan benua <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantis yang hilang, mereka mengasumsikan bahwa lokasinya terdapat di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">belahan bumi Barat, di sekitar laut Atlantik, atau paling jauh di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sekitar Timur Tengah sekarang. Penelitian untuk menemukan sisa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantis pun banyak dilakukan di kawasan-kawasan tersebut. Namun di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">akhir dasawarsa 1990, kontroversi tentang letak Atlantis yang hilang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">muluai muncul berkaitan dengan pendapat dua orang peneliti, yaitu: <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Oppeheimer (1999) dan <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> (2005). <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">KONTROVERSI DAN REKONTRUKSI OPPENHEIMER <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kontroversi tentang sumber peradaban dunia muncul sejak diterbitkannya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">buku Eden The East (1999) oleh<span style=""> </span>Oppenheimer, Dokter ahli genetik yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">banyak mempelajari sejarah peradaban. Ia berpendapat bahwa Paparan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Sunda (Sundaland) adalah merupakan<span style=""> </span>cikal bakal peradaban kuno atau <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dalam bahasa agama sebagai Taman Eden. Istilah ini diserap dari kata <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dalam bahasa Ibrani Gan Eden. Dalam bahasa <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> disebut Firdaus <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">yang diserap dari kata <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Persia</st1:place></st1:country-region> "Pairidaeza" yang arti sebenarnya adalah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:place st="on">Taman</st1:place>. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Menurut Oppenheimer,<span style=""> </span>munculnya peradaban di <st1:place st="on">Mesopotamia</st1:place>, Lembah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Sungai Indus, dan Cina justru dipicu oleh kedatangan para migran dari <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:place st="on">Asia</st1:place> Tenggara. Landasan argumennya adalah etnografi, arkeologi, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">osenografi, mitologi, analisa DNA, dan linguistik. Ia mengemukakan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">bahwa di wilayah Sundaland sudah ada peradaban yang menjadi leluhur <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">peradaban Timur Tengah 6.000 tahun silam. Suatu ketika datang banjir <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">besar yang menyebabkan penduduk Sundaland berimigrasi ke barat yaitu <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">ke <st1:place st="on">Asia</st1:place>, Jepang, serta Pasifik. Mereka adalah leluhur <st1:place st="on">Austronesia</st1:place>. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Gambar 1. Buku Eden The East <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">(Oppenheimer, 1999) <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Rekonstruksi Oppenheimer diawali dari saat berakhirnya puncak Jaman Es <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">(Last Glacial Maximum) sekitar 20.000 tahun yang lalu. Ketika itu, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">muka air laut masih sekitar 150 m di bawah muka air laut sekarang. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kepulauan <st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region> bagian barat masih bergabung dengan benua <st1:place st="on">Asia</st1:place> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menjadi dataran luas yang dikenal sebagai Sundaland. Namun, ketika <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">bumi memanas, timbunan es yang ada di kutub meleleh dan mengakibatkan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">banjir besar yang melanda dataran rendah di berbagai penjuru dunia. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Data geologi dan oseanografi mencatat setidaknya ada tiga banjir besar <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">yang terjadi yaitu pada sekitar 14.000, 11.000, dan 8,000 tahun yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">lalu. Banjir besar yang terakhir bahkan menaikkan muka air laut hingga <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">5-10 meter lebih tinggi dari yang sekarang. Wilayah yang paling parah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dilanda banjir adalah Paparan Sunda dan pantai Cina Selatan. Sundaland <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><span style=""> </span>malah menjadi pulau-pulau yang terpisah, antara lain <st1:place st="on">Kalimantan</st1:place>, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Jawa, <st1:place st="on">Bali</st1:place>, dan Sumatera. Padahal, waktu itu kawasan ini sudah cukup <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">padat dihuni manusia prasejarah yang berpenghidupan sebagai petani dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">nelayan. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Bagi Oppenheimer, kisah 'Banjir Nuh' atau 'Benua Atlantis yang hilang' <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tidak lain adalah rekaman budaya yang mengabadikan fenomena alam <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dahsyat ini. Di kawasan Asia Tenggara, kisah atau legenda seperti ini <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">juga masih tersebar luas di antara masyarakat tradisional, namun belum <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">ada yang meneliti keterkaitan legenda dengan<span style=""> </span>fenomena Taman Eden. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">BENUA ATLANTIS MENURUT ARYSO <st1:city st="on"><st1:place st="on">SANTOS</st1:place></st1:City> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kontroversi dari Oppenheimer seolah dikuatkan oleh pendapat Aryso <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City>. Profesor asal Brasil ini menegaskan bahwa Atlantis yang hilang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sebagaimana cerita Plato itu adalah wilayah yang sekarang disebut <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Pendapat itu muncul setelah ia melakukan penelitian selama <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">30 tahun yang menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Found, The Definitifve Localization of Plato's Lost Civilization <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">(2005). <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> dalam bukunya tersebut menampilkan 33 perbandingan, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Sundaland (<st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> bagian Barat).. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis merupakan benua yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">membentang dari bagian selatan <st1:country-region st="on">India</st1:country-region>, Sri Langka, dan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> bagian <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Barat meliputi Sumatra, <st1:place st="on">Kalimantan</st1:place>, Jawa dan terus ke arah timur. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Wilayah <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> bagian barat sekarang sebagai pusatnya. Di wilayah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">itu terdapat puluhan gunung berapi aktif dan dikelilingi oleh samudera <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Samudera Pasifik. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Argumen Santos tersebut didukung banyak arkeolog Amerika Serikat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">bahkan mereka meyakini bahwa benua Atlantis adalah sebuah pulau besar <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">bernama Sundaland, suatu wilayah yang kini ditempati <st1:place st="on">Sumatra</st1:place>, Jawa dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:place st="on">Kalimantan</st1:place>. Sekitar 11.600 tahun silam, benua itu tenggelam diterjang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">banjir besar seiring berakhirnya zaman es. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Gambar 2. Wilayah Sundaland (<st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region> bagian Barat dalam buku <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City><o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"> (2005) <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Menurut Plato, Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">gunung berapi yang secara bersamaan meletus dan mencairnya Lapisan Es <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">yang pada masa itu sebagian besar benua masih diliputi oleh <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Lapisan-lapisan Es. Maka tenggelamlah sebagian benua tersebut. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> berpendapat bahwa meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">secara bersamaan tergambarkan pada wilayah <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> (dulu). Letusan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">gunung api yang dimaksud di antaranya letusan gunung Meru di India <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Selatan, letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dan letusan gunung Semeru/Mahameru di Jawa Timur. Letusan yang paling <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dahsyat di kemudian hari adalah letusan Gunung Tambora di Sumbawa yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">memecah bagian-bagian pulau di Nusa Tenggara dan Gunung Krakatau <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">(Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa membentuk Selat Sunda <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">(Catatan : tulisan <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> ini perlu diklarifikasi dan untuk sementara <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dikutip di sini sebagai apa yang diketahui <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City>). <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Berbeda dengan Plato, <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> tidak setuju mengenai lokasi Atlantis <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">yang dianggap terletak di lautan Atlantik. Ilmuwan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Brazil</st1:place></st1:country-region> itu <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">berargumentasi, bahwa letusan berbagai gunung berapi menyebabkan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">membebani samudera dan dasarnya sehingga mengakibatkan tekanan luar <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">gelombang tsunami yang dahsyat. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> menamakannya Heinrich Events. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Catatan : pernyataan <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> ini disajikan seperti apa adanya dan tidak <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">merupakan pendapat penulis. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sependapat yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantis dan oleh <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> dipastikan sebagai wilayah Republik <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>, diantaranya ialah: Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Dalam usaha mengemukakan pendapat, tampak Plato telah melakukan dua <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantik yang ditentang oleh <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City>. Penelitian oleh para akhli <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">semena-mena ada peribahasa yang berkata, "Amicus Plato, sed magis <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">amica veritas." Artinya,"Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">senang kepada kebenaran." <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantis memang misterius, dan karenanya menjadi salah satu tujuan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">utama arkeologi di dunia. Jika Atlantis ditemukan, maka penemuan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tersebut bisa jadi akan menjadi salah satu penemuan terbesar sepanjang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">masa. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">PANDANGAN GEOLOGI <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Pendekatan ilmu geologi untuk mengungkap fenomena hilangnya Benua <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantis dan awal peradaban kuno, dapat ditinjau dari dua sudut <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">pandang yaitu pendekatan tektonik lempeng dan kejadian zaman es. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Wilayah <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> dihasilkan oleh evolusi dan pemusatan lempeng <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kontinental Eurasia, lempeng lautan Pasifik, dan lempeng <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Lautan Hindia (<st1:city st="on"><st1:place st="on">Hamilton</st1:place></st1:City>, 1979). umumnya disepakati bahwa pengaturan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">fisiografi kepulauan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> dikuasai oleh daerah paparan kontinen, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">letak daerah Sundaland di barat, daerah paparan Sahul atau Arafura di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">timur. Intervensi area meliputi suatu daerah kompleks secara geologi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dari busur kepulauan, dan cekungan laut dalam (van Bemmelen, 1949). <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kedua area paparan memberikan beberapa persamaan dari inti-inti <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kontinen yang stabil ke separuh barat dan timur kepulauan. Area <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">paparan Sunda menunjukkan perkembangan bagian tenggara di bawah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">permukaan air dari lempeng kontinen <st1:place st="on">Eurasia</st1:place> dan terdiri dari <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Semenanjung Malaya, hampir seluruh Sumatra, Jawa dan <st1:place st="on">Kalimantan</st1:place>, Laut <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Jawa dan bagian selatan Laut China Selatan. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Tatanan tektonik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> bagian Barat merupakan bagian dari sistim <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kepulauan vulkanik akibat interaksi penyusupan Lempeng Hindia- <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Australia di Selatan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Interaksi lempeng yang berupa jalur <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tumbukan (subduction zone) tersebut memanjang mulai dari kepulauan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Tanimbar sebelah barat Sumatera, Jawa sampai ke kepulauan Nusa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Tenggara di sebelah Timur. Hasilnya adalah terbentuknya busur <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">gunungapi (magmatic arc). <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Gambar 3. Rekontruksi Tektonik Lempeng di Wilayah <st1:place st="on">Asia</st1:place> Tenggara (Hall, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">2002). Garis merah adalah batas wilayah yang dikenal sebagai Sundaland <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Rekontruksi tektonik lempeng tersebut akhirnya dapat menerangkan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">pelbagai gejala geologi dan memahami pendapat <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City>, yang menyakini <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Wilayah <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> memiliki korelasi dengan anggapan Plato yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menyatakan bahwa tembok Atlantis terbungkus emas, perak, perunggu, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">timah dan tembaga, seperti terdapatnya mineral berharga tersebut pada <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">jalur magmatik di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Hingga saat ini, hanya beberapa tempat di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dunia yang merupakan produsen timah utama. Salah satunya disebut <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kepulauan Timah dan Logam, bernama Tashish, Tartessos dan nama lain <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">yang menurut <st1:city st="on">Santos</st1:City> (2005) tidak lain adalah <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Jika Plato <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">benar, maka Atlantis sesungguhnya adalah <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Selain menunjukan kekayaan sumberdaya mineral, fenomena tektonik <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">lempeng tersebut menyebabkan munculnya titik-titik pusat gempa, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">barisan gunung api aktif (bagian dari Ring of Fire dunia),<span style=""> </span>dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">banyaknya komplek patahan (sesar) besar, tersebar di Sumatera, Jawa, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Nusa Tenggara dan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> bagian timur. Pemunculan gunungapi aktif, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">titik-titik gempa bumi dan kompleks patahan yang begitu besar, seperti <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sesar Semangko (Great Semangko Fault membujur dari Aceh sampai teluk <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Semangko di Lampung) memperlihatkan tingkat kerawanan yang begitu <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">besar. Menurut Kertapati (2006), karakteristik gempabumi di daerah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Busur Sunda pada umumnya diikuti tsunami. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Para peneliti masa kini<span style=""> </span>terutama<span style=""> </span><st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> (2005) dan sebagian peneliti <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Amerika Serikat memiliki kenyakinan bahwa gejala kerawanan bencana <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">geologi wilayah <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> adalah sesuai dengan anggapan Plato yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menyatakan bahwa Benua Atlantis telah hilang akibat letusan gunung <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">berapi yang bersamaan. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Pendekatan lain akan keberadaan Benua Atlantis dan awal peradaban <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">manusia (hancurnya Taman Eden) adalah kejadian Zaman Es. Pada zaman Es <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">suhu atau iklim bumi turun dahsyat dan menyebabkan peningkatan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">pembentukan es di kutub dan gletser gunung. Secara geologis, Zaman Es <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sering digunakan untuk merujuk kepada waktu lapisan Es di belahan bumi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">utara dan selatan; dengan definisi ini kita masih dalam Zaman Es. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Secara awam untuk waktu 4 juta tahun ke belakang, definisi Zaman Es <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">digunakan untuk merujuk kepada waktu yang lebih dingin dengan tutupan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Es yang luas di seluruh benua Amerika Utara dan Eropa. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Penyebab terjadinya Zaman Es antara lain adalah terjadinya proses <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">pendinginan aerosol yang sering menimpa planet bumi. Dampak ikutan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dari peristiwa Zaman Es adalah penurunan muka laut.. Letusan gunung api<o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dapat menerangkan berakhirnya Zaman Es pada skala kecil dan<span style=""> </span>teori <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kepunahan Dinosaurus dapat menerangkan akhir Zaman Es pada skala <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">besar. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Gambar 4. Penyebaran es di belahan bumi utara pada masa Pleistosen<o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"> (USGS, 2005) <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Dari sudut pandang di atas, Zaman Es terakhir dimulai sekitar 20.000 <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tahun yang lalu dan berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">awal kala Holocene (akhir Pleistocene) . Proses pelelehan Es di zaman <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli membuktikan proses ini <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Pada Zaman Es, pemukaan air laut jauh lebih rendah daripada sekarang, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">karena banyak air yang tersedot karena membeku di daerah kutub. Kala <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">itu Laut China Selatan kering, sehingga kepulauan Nusantara barat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tergabung dengan daratan Asia Tenggara. Sementara itu pulau Papua juga <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tergabung dengan benua <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region>. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Ketika terjadi peristiwa pelelehan Es tersebut maka terjadi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">penenggelaman daratan yang luas. Oleh karena itu gelombang migrasi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">manusia dari/ke Nusantara mulai terjadi. Walaupun belum ditemukan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">situs pemukiman purba, sejumlah titik diperkirakan sempat menjadi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tempat tinggal manusia purba <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> sebelum mulai menyeberang selat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sempit menuju lokasi berikutnya (Hantoro, 2001). <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Tempat-tempat itu dapat dianggap sebagai awal pemukiman pantai di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Seiring naiknya paras muka laut, yang mencapai puncaknya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">pada zaman Holosen  6.000 tahun dengan kondisi muka laut<span style=""> </span> 3 m<o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"> lebih <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tinggi dari muka laut sekarang, lokasi-lokasi tersebut juga bergeser <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">ke tempat yang lebih tinggi masuk ke hulu sungai. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Berkembangnya budaya manusia, pola berpindah, berburu dan meramu <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">(hasil) hutan lambat laun berubah menjadi penetap, beternak dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">berladang serta menyimpan dan bertukar hasil dengan kelompok lain. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kemampuan berlayar dan menguasai navigasi samudera yang sudah lebih <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">baik, memungkinkan beberapa suku bangsa <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> mampu menyeberangi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Samudra Hindia ke Afrika dengan memanfaatkan pengetahuan cuaca dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">astronomi. Dengan kondisi tersebut tidak berlebihan Oppenheimer <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">beranggapan bahwa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Taman Eden berada di wilayah Sundaland. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Taman Eden hancur akibat air bah yang memporak porandakan dan mengubur <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sebagian besar hutan-hutan maupun taman-taman sebelumnya. Bahkan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sebagian besar dari permukaan bumi ini telah tenggelam dan berada <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dibawah permukaan laut, Jadi pendapat Oppenheimer memiliki kemiripan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dengan akhir Zaman Es yang menenggelamkan sebagian daratan Sundaland. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">MENANGKAP PELUANG <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Pendapat Oppenheimer (1999) dan <st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City> (2005) bagi sebagian para <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">peneliti adalah kontroversial dan mengada-ada, tentu hal yang wajar <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dalam pengembangan ilmu untuk mendapatkan kebenaran. Beberapa tahun ke <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">belakang pendapat yang paling banyak diterima adalah seperti yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dikemukakan oleh Kircher (1669) bahwa Atlantis itu berada di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tengah-tengah Samudera Atlantik sendiri, dan tempat yang paling <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">meyakinkan adalah Pulau Thera di Laut Aegea, sebelah timur Laut <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Tengah. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Pulau Thera yang dikenal pula sebagai Santorini adalah pulau gunung <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">api yang terletak di sebelah utara Pulau Kreta. Sekira 1.500 SM, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sebuah letusan gunung api yang dahsyat mengubur dan menenggelamkan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kebudayaan Minoan. Hasil galian arkeologis menunjukkan bahwa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kebudayaan Minoan merupakan kebudayaan yang sangat maju di Eropa pada <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">zaman itu, namun demikian sampai saat ini belum ada kesepakatan dimana <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">lokasi Atlantis yang sebenarnya. Setiap teori memiliki pendukung <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">masing-masing yang biasanya sangat fanatik dan bahkan bisa saja <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantis hanya ada dalam pemikiran Plato. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Perlu diketahui pula bahwa kandidat lokasi Atlantis bukan hanya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region>, banyak kandidat lainnya antara lain : <st1:place st="on">Andalusia</st1:place>, Pulau <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kreta, Santorini, Tanjung Spartel, <st1:city st="on">Siprus</st1:City>, <st1:country-region st="on">Malta</st1:country-region>, Ponza, <st1:place st="on">Sardinia</st1:place>, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:city st="on">Troy</st1:City>, Tantali, Antartika, Kepulauan Azores, <st1:place st="on"><st1:city st="on">Karibia</st1:City>, <st1:country-region st="on">Bolivia</st1:country-region></st1:place>, Meksiko, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Laut Hitam, <st1:place st="on"><st1:city st="on">Kepulauan Britania</st1:City>, <st1:country-region st="on">India</st1:country-region></st1:place>, Srilanka, Irlandia, Kuba, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Finlandia, Laut Utara, <st1:place st="on"><st1:city st="on">Laut Azov</st1:City>, <st1:state st="on">Estremadura</st1:State></st1:place> dan hasil penelitian <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">terbaru oleh Kimura's (2007) yaitu menemukan<span style=""> </span>beberapa monument batu <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dibawah perairan Yonaguni, Jepang yang diduga<span style=""> </span>sisa-sisa dari <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">peradaban Atlantis atau Lemuria. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Gambar 5. Monument Batu yang berhasil ditemukan dibawah perairan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Yonaguni, Jepang, (Spiegel Distribution TV, 2000) <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">PELUANG PENGEMBANGAN ILMU <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Adalah fakta bahwa saat ini berkembang<span style=""> </span>pendapat yang menjadikan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> sebagai wilayah yang dianggap ahli waris Atlantis yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">hilang. Untuk itu kita harus bersyukur dan membuat kita tidak rendah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">adalah merupakan pusat peradaban dunia yang misterius. Bagi para <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">arkeolog atau oceanografer moderen, Atlantis<span style=""> </span>merupakan obyek menarik <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">terutama soal teka-teki dimana sebetulnya lokasi benua tersebut dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">karenanya menjadi salah satu tujuan utama arkeologi dunia. Jika <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantis ditemukan, maka penemuan tersebut bisa jadi akan menjadi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">salah satu penemuan terbesar sepanjang masa. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Perkembangan fenomena ini menyebabkan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> menjadi lebih dikenal <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">di dunia internasional khususnya diantara para peneliti di berbagai <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">bidang yang terkait. Oleh karena itu Pemerintah <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> perlu <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menangkap peluang ini dalam rangka meningkatkan pengembangan ilmu <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">pengetahuan dan teknologi. Peluang ini penting dan jangan sampai <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">diambil oleh pihak lain. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kondisi ini mengingatkan pada<span style=""> </span>Sarmast (2003), seorang arsitek Amerika <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">keturunan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Persia</st1:place></st1:country-region> yang mengklaim telah menemukan Atlantis dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menyebutkan bahwa Atlantis dan Taman Firdaus adalah sama. Sarmast <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menunjukkan bahwa Laut Mediteranian adalah lokasi Atlantis, tepatnya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sebelah tenggara <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Cyprus</st1:place></st1:country-region> dan terkubur sedalam 1500 meter di dalam air. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">'Penemuan' Sarmast, menjadikan kunjungan wisatawan ke <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Cyprus</st1:place></st1:country-region> melonjak <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tajam. <st1:place st="on">Para</st1:place> penyandang hibah dana penelitian Sarmast, seperti editor, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">produser film, agen media dll mendapat keuntungan besar. Mereka seolah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">berkeyakinan bahwa jika Sarmast benar, maka mereka akan terkenal; dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">jika tidak, mereka telah mengantungi uang yang sangat besar dari para <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sponsor. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:city st="on">Santos</st1:City> (2005) dan<span style=""> </span>seorang arkeolog <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Cyprus</st1:place></st1:country-region> sendiri yaitu Flurentzos <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dalam artikel berjudul : "Statement on the alleged discovery of <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">atlantis off <st1:country-region st="on">Cyprus</st1:country-region>" (<st1:city st="on"><st1:place st="on">Santos</st1:place></st1:City>, 2003) memang menolak penemuan Sarmast. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Mereka sependapat dengan Plato dan menyatakan secara tegas bahwa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantis berada di luar Laut Mediterania. Pernyataan ini didukung oleh <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Morisseau (2003) seorang ahli geologis Perancis yang tinggal di pulau <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Cyprus</st1:place></st1:country-region>. Ia menyatakan tidak berhubungan sama sekali dengan fakta <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">geologis. Bahkan Morisseau menantang Sarmant untuk melakukan debat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">terbuka. Namun demikian, usaha Sarmat<span style=""> </span>untuk membuktikan bahwa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantis yang hilang itu terletak di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Cyprus</st1:place></st1:country-region> telah menjadikan kawasan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Cyprus</st1:place></st1:country-region> dan sekitarnya pada sauatu waktu tertentu dibanjiri oleh <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">wisatawan ilmiah dan mampu mendatangkan kapital cukup berasal dari <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">para sponsor dan wisatawan ilmiah tersebut. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Gambar 6. Peta Atlantis menurut<span style=""> </span>Kircher (1669). Pada peta tersebut, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Atlantis terletak di tengah Samudra Atlantik. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Demikian juga dengan letak Taman Eden, sudah banyak yang melakukan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">penelitian mulai dari agamawan sampai para ahli sejarah maupun ahli <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">geologi jaman sekarang. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> yang menduga letak Taman Eden berada di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Mesir, di Mongolia, di Turki, di India, di Irak dsb-nya, tetapi tidak <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">ada yang bisa memastikannya. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Penelitian yang cukup konprehensif berkenaan dengan Taman Eden <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">diantaranya dilakukan oleh Zarins (1983) dari <st1:place st="on"><st1:placename st="on">Southwest</st1:PlaceName> <st1:placename st="on">Missouri</st1:PlaceName> <st1:placetype st="on">State</st1:PlaceType></st1:place> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">University di Springfield.<span style=""> </span>Ia telah mengadakan penelitian lebih dari <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">10 tahun untuk mengungkapkan rahasia dimana letaknya Taman Eden. Ia <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menyelidiki foto-foto dari satelit dan berdasarkan hasil penelitiannya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">ternyata Taman Eden itu telah tenggelam dan sekarang berada di bawah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">permukaan laut di teluk <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Persia</st1:place></st1:country-region>. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Gambar 7.<span style=""> </span>Taman Eden menurut Zarins (1983) <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Hingga saat ini, letak dari Atlantis dan Taman Eden masih menjadi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sebuah kontroversi, namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">teori yang dikemukakan oleh para peneliti, menunjukkan kemungkinan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">peradaban tersebut berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sekarang). Ini menjadi tantangan para peneliti <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> untuk <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menggali lebih jauh, walaupun banyak juga yang skeptis, beranggapan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">bahwa Atlantis dan Taman Eden tidak pernah ada di muka bumi ini. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">PENUTUP <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Peluang pengembangan ilmu sebenarnya telah direalisasikan oleh LIPI <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">melalui gelaran 'International Symposium on The Dispersal of <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Austronesian and the Ethnogeneses of the People in <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Archipelago, 28-30 Juni 2005 yang lalu. Salah satu tema dalam gelaran <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tersebut menyangkut<span style=""> </span>banyak temuan penting soal penyebaran dan asal <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">usul manusia dalam dua dekade terakhir.<span style=""> </span>Salah satu temuan penting <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dari hasil penelitian yang dipresentasikan dalam simposium tersebut <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">adalah hipotesa adanya sebuah pulau yang sangat besar terletak di Laut <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Cina Selatan yang kemudian tenggelam setelah Zaman Es.. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Menurut Jenny (2005), hipotesa itu berdasarkan pada kajian ilmiah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">seiring makin mutakhirnya pengetahuan tentang arkeologi molekuler. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Salah satu pulau penting yang tersisa dari benua Atlantis jika memang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">benar, adalah Pulau Natuna, Riau. Berdasarkan kajian biomolekuler, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">penduduk asli Natuna diketahui memiliki gen yang mirip dengan bangsa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:place st="on">Austronesia</st1:place> tertua. Bangsa Austronesia diyakini memiliki tingkat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kebudayaan tinggi, seperti bayangan tentang bangsa Atlantis yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">disebut-sebut dalam mitos Plato. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Ketika Zaman Es berakhir, yang ditandai tenggelamnya 'benua Atlantis', <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">bangsa <st1:place st="on">Austronesia</st1:place> menyebar ke berbagai penjuru. Mereka lalu <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menciptakan keragaman budaya dan bahasa pada masyarakat lokal yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">disinggahinya. Dalam tempo cepat yakni pada 3.500 sampai 5.000 tahun <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">lampau kebudayaan ini telah menyebar. Kini rumpun <st1:place st="on">Austronesia</st1:place> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menempati separuh muka bumi. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa asal usul <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Taman Eden (manusia modern) dan hilangnya benua Atlantis sangat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">berkaitan dengan kondisi geologi khususnya aktivitas tektonik lempeng <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dan peristiwa Zaman Es. Perubahan iklim yang drastik di dunia, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menyebabkan<span style=""> </span>berubahnya muka laut, kehidupan binatang dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tumbuh-tumbuhan. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Zaman Es memberi ruang yang besar kepada perkembangan peradaban <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">manusia yang amat besar di Sundaland. Pada saat itu suhu bumi amat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dingin, kebanyakan air<span style=""> </span>dalam keadaan membeku dan membentuk glasier. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Oleh karena itu kebanyakan kawasan bumi tidak sesuai untuk didiami <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kecuali di kawasan khatulistiwa yang lebih panas. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Diantara kawasan ini adalah wilayah Sundaland dan Paparan Sahul serta <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kawasan di sekitarnya yang memiliki banyak gunung api aktif yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">memberikan kesuburan tanah. Dengan demikian keduanya memiliki tingkat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kenyamanan tinggi untuk berkembangnya<span style=""> </span>peradaban manusia. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Adapun wilayah lainnya tidak cukup memiliki kenyamanan berkembangnya <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">peradaban, karena semua air dalam keadaan membeku yang membentuk <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">aapisan es yang tebal.<span style=""> </span>Akibatnya, muka laut turun hingga 200 kaki <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dari muka laut sekarang. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Wilayah Sundaland yang memiliki iklim tropika dan memiliki kondisi <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">tanah subur, menunjukkan tingkat keleluasaan untuk didiami. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kemungkinan pusat peradaban adalah berada antara Semenanjung <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Malaysia</st1:place></st1:country-region> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dan Kalimantan, tepatnya sekitar Kepulauan Natuna (sekitar laut <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">China</st1:place></st1:country-region> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Selatan) atau pada Zaman Es tersebut merupakan muara Sungai yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sangat besar yang mengalir di Selat Malaka menuju laut China Selatan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sekarang. Anak-anak sungai dari sungai raksasa tersebut adalah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sungai-sungai besar yang berada di Pulau Sumatera, dan Pulau <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:place st="on">Kalimantan</st1:place> bagian Barat dan Utara. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Gambar 8. Pola aliran sungai purba di daratan paparan tepian kontinen <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Sunda (Hantoro, 2007). <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kemungkinan kedua adalah Muara Sungai Sunda yang mengalir di Laut Jawa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menuju Samudera Hindia melalui Selat Lombok. Hulu dan anak-anak sungai <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">terutama berasal dari Sumatera bagian Selatan, seluruh Pulau Jawa, dan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Pulau kalimantan bagian Selatan. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Oleh karena itu klaim bahwa awal peradaban manusia berada di wilayah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Mediterian patut dipertanyakan. Sebab pada masa itu kondisi iklim <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sangat dingin dan beku, lapisan salju di wilayah Eropa dapat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menjangkau hingga 1 km tebalnya dari permukaan bumi. Keadaan di Eropa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dan Mesir pada masa itu adalah sama seperti apa yang ada di kawasan <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Artik dan Antartika sekarang ini. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Kawasan Sundaland pada saat itu walaupun memiliki suhu paling dingin <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">sekalipun, tetap dapat didiami dan menjadi kawasan bercocok tanam <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kerena terletak di sekitar garisan khatulistiwa. Lebih menarik lagi, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dengan muka laut yang lebih rendah, pada masa itu Sundaland adalah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">satu daratan benua yang menyatu dengan <st1:place st="on">Asia</st1:place> dan terbentang membentuk <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kawasan yang amat luas dan datar. Apabila bumi menjadi semakin panas <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dan sebagian daratan Sundaland tenggelam daerah ini tetap dapat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">didiami dan tetap subur. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Di sisi lain kenyamanan iklim dan potensi sumberdaya alam yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dimiliki wilayah Sundaland, juga dibayangi oleh kerawanan bencana <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">geologi yang begitu besar akibat pergerakan lempeng benua seperti yang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dirasakan saat ini. Kejadian gempabumi, letusan gunung api, tanah <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">longsor dan tsunami yang terjadi di masa kini juga terjadi di masa <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">lampau dengan intensitas yang lebih tinggi seperti letusan Gunung <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Toba, Gunung Sunda dan gunung api lainnya yang belum terungkap dalam <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">penelitian geologi. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Instansi yang terkait diharapkan dapat berperan menangkap peluang <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mengungkap fenomena <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Sundaland sebagai Benua Atlantis yang hilang maupun sebagai <st1:place st="on">Taman</st1:place> <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><st1:city st="on"><st1:place st="on">Eden</st1:place></st1:City>. Paling tidak peranan instansi tersebut dapat memperoleh <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">temuan-temuan awal (hipothesis) yang mampu mengundang minat penelitian <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">dunia untuk melakukan riset yang komprehensif dan berkesinambungan. . <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Keberhasilan langkah upaya mengungkap suatu fenomena alam akan membuka <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">peluang pengembangan berbagai sektor diantaranya adalah sektor <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">pariwisata. Kemampuan manajemen kepariwisataan yang baik, suatu <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">kegiatan penelitian berskala internasional artinya hipotesis <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">penelitian yang dibangun dapat mempengaruhi wilayah dunia lainnya, <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">akan berpotensi<span style=""> </span>menjadi kegiatan wisata ilmiah yang dapat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">menghasilkan devisa negara andalan dan basis ekonomi masyarakat <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">seperti yang telah dinikmati oleh Mesir, <st1:place st="on"><st1:city st="on">Yunani</st1:City>, <st1:country-region st="on">Cyprus</st1:country-region></st1:place> dll. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Ucapan Terima Kasih—Terima kasih penulis sampaikan kepada: <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">1)<span style=""> </span>Prof. Dr. Ir. Adjat Sudradjat, M.Sc atas saran dan koreksinya. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">2)<span style=""> </span>Ir. Oman Abdurahman atas review dan editing keseluruhan isi<o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"> tulisan. <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;"><o:p> </o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Penulis adalah peserta Program Doktor Pengembangan Kewilayahan di <o:p></o:p></pre><pre style="font-family: arial;">Universitas Padjadjaran Bandung <o:p></o:p></pre> <p style="font-family: arial;" class="MsoNormal"><span style=""> </span> <br /></p>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-60812912118180343472008-09-14T21:31:00.000-07:002008-09-14T22:20:30.121-07:00Semarak Ramadhan di SMP Negeri 1 BinangunSemarak Ramadhan di SMP N 1 Binangun Cilacap<br /><br /><br />Dalam rangka menyemarakkan Kegiatan Keagamaan di Bulan Suci Ramadhan 1429 H / 2008 Masehi, SMP Negeri 1 Binangun Cilacap mengadakan beberapa macam kegiatan, yaitu : Pesantren Kilat dan Pengumpulan Zakat Fitrah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa/siswi sebanyak sekitar 845 orang dan dilaksanakan selama satu minggu dari Senin - Sabtu, 15 - 20 September 2008 di Kampus SMP Negeri 1 Binangun, Jl. Widarapayung Binangun Cilacap.<br /><br />Menurut <span style="font-weight: bold;">Drs. Kuswanto</span>, selaku Kepala SMP Negeri 1 Binangun, kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif, karena mau tidak mau seolah-olah anak mengikuti kegiatan ini ada unsur paksaannya dalam upaya untuk menambah ilmu, khususnya ilmu tentang keagamaan.<br /><br />"Anak-anak di rumah belum tentu mengaji, sehingga kegiatan tersebut sangatlah tepat. Apalagi kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Suci Ramadhan, yang menurut Al-Qur'an dan Hadits akan dapat nilai plus," tandasnya.<br /><br />"Ada dua keuntungan yang dapat anak-anak peroleh dari kegiatan ini, yaitu : dapat ilmu (keagaamaan) dan akan dapat pahala," tambahnya.<br /><br />Menurut Kuswanto, kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun sekali, namun untuk pesantren kilat model klasikal seperti sekarang ini baru dilaksanakan tahun ini. Dan ternyata menurut beliau, sekarang lebih efektif dibandingkan dengan model ceramah umum, karena yang mendengar hanya anak-anak yang di depan saja, sementara yang belakang <span style="font-style: italic;">ngomong</span> sendiri.<br /><br />Adapun target dari kegiatan pesantren ini adalah supaya anak dalam pengamalan agamanya bisa lebih mantap bila dibandingkan sebelumnya.<br /> ***<br /><br />Sementara itu, <span style="font-weight: bold;">Muhammad Ridwan, SPd.I</span>. selaku Koordinator kegiatan dan sekaligus Guru Agama Islam di SMP N 1 Binangun menambahkan, bahwa ada dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu : meningkatkan pemahaman, pengalaman keagamaan baik guru maupun siswa, dan membangun syiar Islam sehingga Kegiatan Ramadhan akan lebih bermakna.<br /><br />Hal tersebut, mendapat tanggapan positif dari siswa/siswi yang salah seorang diantara pesertanya, yaitu <span style="font-weight: bold;">Reni Windi Lestari </span>(14 th), siswi kelas 9 C.<br /><br />"Menurut saya, kegiatan ini sangat bagus, apalagi ada materi tentang shalat berjamaahnya," jelas Reni.<br /><br />"Terus terang, saya kalau di rumah belum sempat mengaji, sehingga ketika ada pesantren kilat, maka saya senang sekali dengan kegiatan ini. Dan saya berharap kegiatan semacam ini juga bisa dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang," tambahnya menutup pembicaraan.KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-74474336505062176062008-09-12T23:33:00.000-07:002008-09-12T23:34:39.879-07:00Judul: KIAT SUKSES MENGHADAPI MASALAH<table border="0" width="85%"><tbody><tr><td><span style="font-family:arial;font-size:85%;"><b>sumber<br />Pendidikan Network<br />13 September 2008<br /><br /> Bahan ini cocok untuk Informasi / Pendidikan Umum bagian PENELITIAN / RESEARCH.<br /> Nama & E-mail (Penulis): <a href="mailto:amandarudi@yahoo.com">AHMAD SUWONDO</a> <br />Saya Pengamat di Tangerang <br />Topik: BEBERAPA LANGKAH JITU MENGHADAPI MASALAH <br />Tanggal: 12 Maret 2008</b> </span><p align="justify"><span style="font-family:arial;font-size:85%;"> KIAT SUKSES MENGHADAPI MASALAH<br /><br />Oleh: AHMAD SUWONDO<br /><br />Ibarat makanan, masalah merupakan santapan setiap hari. Ibarat perjalanan, masalah adalah waktu yang berjalan. Ibarat buku, masalah merupakan apa yang ditulis atau tertuang didalamnya. Besar atau kecil masalah selalu mengikuti setiap aktifitas atau pekerjaan yang dilakukan. Mau atau tidak mau, anda dituntut untuk menyelesaikannya dengan cepat.<br /><br />Setiap denyut nadi, setiap hirupan nafas, setiap kerlipan mata, setiap langkah, setiap waktu, dan setiap aktifitas, semua itu mengandung masalah. Dapat dikatakan bahwa setiap jantung yang berdetak, maka masalah akan selalu ada. Jantung juga akan menjadi masalah kalau berhenti berdetak. Benar, bukan... ?<br /><br />Masalah timbul karena beberapa faktor. Tetapi pada dasarnya dapat diringkas dalam dua cakupan besar. Yang pertama adalah faktor internal, yaitu: masalah yang timbul disebabkan karena pengaruh dalam diri sendiri. Misalnya: self- human error, salah mengerti, tidak paham terhadap pekerjaan, dan lain sebagainya. Sedangkan yang kedua adalah faktor eksternal, yaitu: masalah yang timbul disebabkan karena pengaruh dari luar diri. Misalnya: sabotase, lingkup tanggung-jawab yang terlalu besar, keadaan alam yang berubah-ubah, dan lain sebagainya.<br /><br />Ketika anda menghadapi masalah, apa yang akan anda lakukan untuk menyelesaikannya? Dengan cara dan teknik apa yang membantu anda menyelesaikan masalah tersebut? Apakah anda menyelesaikan masalah dengan cepat atau lambat, berapa waktu anda melakukannya? Apakah anda memiliki sifat "gentleman", canggung, atau malah lari dari setiap masalah yang dihadapi? Adakah tips yang efektif untuk menghadapi setiap masalah dengan hasil yang cemerlang?<br /><br />Kalau diuraikan semuanya, mungkin akan menjadi luas bahasan ini. Tetapi karena keterbatasan tempat dan sumber informasi, maka dapat diringkas dalam satu hal yang lebih padat, yaitu: menghadapi masalah dengan "PKB+T". Tips ini mudah-mudahan dapat berguna bagi anda. Adapun bahasannya adalah sebagai berikut:<br /><br />1.Pastikan Mental Anda Telah Siap<br /><br />Seberapa besar dan hebatnya permasalahan yang anda hadapi, hal paling utama adalah mempersiapkan mental terlebih dahulu. Setiap orang memiliki tingkatan mental yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sering-seringlah mengasah mental anda dengan berbagai latihan mental.<br /><br />Kuatkan dengan sadar kepada bathin anda bahwa setiap masalah harus diselesaikan dengan tuntas sampai ke asalnya. Jangan hanya separo-paro yang akan menimbulkan permasalahan baru lagi yang lebih dahsyat dan hebat.<br /><br />2.Kumpulkan Pengetahuan Sebanyak-banyaknya<br /><br />Adanya masalah merupakan reaksi terhadap pengetahuan yang berkembang. Untuk mengatasi permasalahan yang muncul, anda harus mengumpulkan dasar-dasar pengetahuan yang berhubungan ataupun tidak berhubungan dengan permasalahan tersebut tetapi masih relevan dengan perkembangan jaman. Semakin banyak anda mendapatkan pengetahuan, semakin mudah dan cemerlang anda menyelesaikan masalah itu.<br /><br />Bagaimana mencari dan mengumpulkan pengetahuan yang memadai tersebut? Cobalah dengan berbagai cara, hal yang termudah adalah dengan membuka cakrawala pengetahuan dan daya pikir; perbanyak membaca dan menyimpulkan pengetahuan yang berkembang; janganlah anda merasa hebat dan besar karena anda memiliki pengetahuan dan kedudukan yang tinggi dalam suatu organisasi tanpa mau belajar dan mengembangkan diri dan pengetahuan anda, ingatlah kata-kata bijak "Padi, semakin berisi semakin merunduk"; dan lain sebagainya.<br /><br />3.Buatlah Nafas Irama<br /><br />Nafas, bagi makhluk hidup merupakan kunci yang paling penting. Tidak dapat bernafas berarti tidak hidup atau mati. Dengan bernafas, makhluk hidup melakukan proses pengambilan udara untuk mempertahankan hidupnya.<br /><br />Ketika anda bernafas maka udara akan memenuhi rongga dada, berarti banyak Oksigen yang terhirup masuk ke dalam paru-paru. Oksigen tersebut kemudian akan disebarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Proses ini membuat badan anda akan terasa segar. Mengapa? Karena semua sel-sel, otot-otot, dan berbagai jaringan tubuh lainnya menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, terarah dan seimbang dari pasokan Oksigen tersebut.<br /><br />Menarik nafas kemudian mengeluarkannya merupakan cara yang lazim dilakukan orang untuk memenuhi rongga paru-paru dengan Oksigen. Bagaimana cara yang efektif mengatur nafas agar berfungsi ganda? Dalam beberapa buku dan literatur, dapat ditemukan dan disimpulkan bahwa untuk mendapatkan manfaat dari setaip proses pernafasan memiliki aturan-aturan atau tata cara tertentu. Tetapi disini akan disajikan sebuah teknik yang mudah dan efektif, yaitu: anda menarik nafas dalam 4 hitungan detik, menahan nafas dalam hitungan yang sama kemudian mengeluarkan nafas dengan 4 hitungan detik juga.<br /><br />Pernafasan seperti ini sering disebut "nafas irama". Sebab pengambilan dan pengeluaran nafas akan menghasilkan sebuah irama, yaitu: irama tarik-lepas nafas, irama bathin dan irama pikiran. Efeknya adalah anda akan memiliki konsentrasi dan dapat juga membuka alam bawah sadar, dimana hampir seluruh ingatan tersimpan disana.<br /><br />Pernafasan ini baik sekali dilakukan dalam 5-6 kali saja. Tetapi semakin anda sering melakukan teknik pernafasan ini maka akan semakin baik manfaatnya bagi tubuh anda. Pernafasan ini juga baik dilakukan untuk mengonsentrasikan aliran Oksigen agar mengalir ke sel-sel syaraf dan otot-otot di otak. Manfaat dari konsentrasi ini adalah menimbulkan aliran ide-ide, gagasan-gagasan, dan teknik-teknik baru yang anda butuhkan.<br /><br />Teknik pernafasan diatas hanyalah sekedar contoh praktis yang dapat membantu anda dalam kondisi kritis. Pernafasan ini dapat anda lakukan kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun dengan catatan cukup tersedia Oksigen untuk dihirup. Jangan melakukan pernafasan ditempat-tempat yang Oksigennya miskin. Oleh karena itu, disarankan untuk mencari atau paling tidak menemukan tempat yang memiliki Oksigen berlebih. Jika anda tertarik untuk mengembangkan pernafasan maka anda dapat mengikuti program-program pernafasan yang diberikan oleh lembaga seni bela diri dan pernafasan. Disana anda akan diajarkan secara mendetail tentang cara-cara mengolah raga dan cara-cara mengolah nafas yang baik, terarah dan bermanfaat.<br /><br />4.Temukan Penyelesaian Baru<br /><br />Setiap masalah, pada dasarnya terus berkembang dan mengalami revolusi. Untuk menyelesaikannya, anda harus revolusioner juga. Artinya bahwa anda harus memiliki puluhan, ratusan bahkan ribuan cara-cara dan teknik-teknik baru untuk menghadapinya. Orang hebat bukanlah orang yang mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik dan cepat, tetapi seseorang yang mampu menghasilkan cara-cara baru dan teknik-teknik baru dalam menghadapi setiap permasalahan yang muncul.<br /><br />Bagaimana mendapatkan cara-cara dan teknik-teknik baru tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Mengapa? Karena semua permasalahan berpulang kembali kepada anda. Seberapa baiknya anda mengatur mental, seberapa banyak anda mengumpulkan pengetahuan yang relevan dan seberapa banyak anda membuat ide-ide dan gagasan-gagasan tertentu.<br /><br />Rangkaian tips tersebut hanyalah sekedar kalimat-kalimat. Tetapi ia mampu hidup dan berkembang sepanjang anda mempraktekkan dan membuktikannya dalam kehidupan ini. Caranya adalah dengan melakukan, mengkombinasikan dan mengetrapkan dengan sebaik mungkin. Anda harus yakin bahwa setiap masalah pastilah ada jalan keluarnya. Lebar atau sempit jalan keluar dipengaruhi oleh seberapa pandai dan hebatnya anda menggunakan cara-cara dan teknik-teknik baru anda.<br /><br />Ibarat permainan, gagal menyelesaikan masalah berarti "GAME OVER". Ibarat kehidupan, tidak dapat menyelesaikan masalah berarti "MATI". Ibarat pekerjaan, gagal menyelesaikan masalah berarti "PHK". Selamat Mencoba! (Wnd) </span></p><span style="font-size:85%;"> <b>Saya AHMAD SUWONDO setuju jika bahan yang dikirim dapat dipasang dan digunakan di Homepage Pendidikan Network dan saya menjamin bahwa bahan ini hasil karya saya sendiri dan sah (tidak ada copyright).</b></span></td></tr></tbody></table>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-68674833449349497172008-09-12T23:30:00.000-07:002008-09-12T23:32:13.816-07:00Meningkatan Hasil Belajar IPS melalui Kolaborasi Metode Quantum Teaching dan Snowball Throwingsumber :<br />pendidikan Network<br /><br /> <table border="0" width="85%"> <tbody><tr><td> <span style="font-family:arial;font-size:85%;"><b> Judul: Meningkatan Hasil Belajar IPS melalui Kolaborasi Metode Quantum Teaching dan Snowball Throwing<br /> Bahan ini cocok untuk Sekolah Dasar bagian PENELITIAN / RESEARCH.<br /> Nama & E-mail (Penulis): <a href="mailto:wisanggeni2007@yahoo.co.id">Trimo, S.Pd.,M.Pd. dan Rusantiningsih</a> <br />Saya Guru di Semarang <br />Topik: PTK <br />Tanggal: 8 April 2008</b> </span><p align="justify"><span style="font-family:arial;font-size:85%;"> BAB I<br /><br />PENDAHULUAN <br /><br /> A. Latar Belakang<br /><br />Makna dan hakikat belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan siswa (Indra Jati Sidi, 2004:4). Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Buktinya, hasil ulangan siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama.<br /><br />Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut.<br /><br />Merunut Kurikulum Berbasis Kompetensi yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan, maka proses pembelajaran yang cocok adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.<br /><br />Namun kenyataan di lapangan belum menunjukkan ke arah pembelajaran yang bermakna. Para pendidik masih perlu penyesuaian dengan KTSP, para guru sendiri belum siap dengan kondisi yang sedemikian plural sehingga untuk mendesain pembelajaran yang bermakna masih kesulitan. Sistem pembelajaran duduk tenang, mendengarkan informasi dari guru sepertinya sudah membudaya sejak dulu, sehingga untuk mengadakan perubahan ke arah pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan agak sulit.<br /><br />Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran IPS di SDN Anjasmoro Semarang diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran, guru belum memberdayakan seluruh potensi dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa baru mampu menghafal fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual.<br /><br />Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) juga tidak luput dari kecenderungan proses pembelajaran teacher centered. Kondisi demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya dikuasai guru. Apalagi pembelajaran IPS merupakan mata pelajaran sarat materi sehingga siswa dituntut memiliki pemahaman yang holistik terhadap materi yang disampaikan guru.<br /><br />Upaya untuk membangkitkan motivasi siswa kelas VI SDN Anjasmoro Semarang dalam pembelajaran IPS sudah dilakukan guru kelas dengan berbagai macam cara, seperti memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengemukakan gagasan, serta mendesain pembelajaran dalam bentuk diskusi kelompok. Namun demikian, hasil pembelajaran IPS pada Ulangan Harian Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008 belum begitu memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai IPS yang hanya 71,29 berada pada urutan ke-4 setelah Bahasa Indonesia (rata-rata 79,22), Ilmu Pengetahuan Alam (rata-rata 76,35), dan Matematika (rata-rata 74,12).<br /><br />Terkait belum optimalnya hasil belajar IPS siswa kelas VI SDN Anjasmoro Semarang maka penulis berupaya untuk menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing secara kolaborasi sebagai salah satu alternatif pembelajaran bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.<br /><br />Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: "Meningkatkan Hasil Belajar IPS melalui Kolaborasi Model Quantum Teaching dan Snowball Throwing Siswa Kelas VI SDN Anjasmoro Semarang".<br /><br /> B. Permasalahan<br /><br />Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar IPS materi Negara-negara Asia Tenggara melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing siswa kelas VI SDN Anjasmoro Semarang?<br /><br /> C. Tujuan <br /><br />Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar IPS materi negara-negara Asia Tenggara melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing siswa kelas VI SDN Anjasmoro Semarang.<br /><br /> D. Definisi Operasional<br /><br />Untuk menghindari salah pengertian atau salah tafsir tentang makna istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna beberapa definisi operasional sebagai berikut :<br /><br />1. Hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Derajat kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan dalam bentuk nilai hasil belajar IPS.<br /><br />2. IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial serta berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Depdiknas, 2004).<br /><br />3. Quantum Teaching dan Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, baik segi fisik, mental, dan emosionalnya dengan TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan) yang diramu dengan kegiatan melempar pertanyaan seperti "melempar bola salju".<br /><br />Jadi yang dimaksud dengan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS adalah upaya guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran IPS secara holistik, baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Anjasmoro Semarang.<br /><br /> BAB II<br /><br />KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS<br /><br /> A. Kerangka Teoretis<br /><br />1. Hasil Belajar IPS<br /><br />a. Konsep Dasar Pembelajaran IPS di SD<br /><br />Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada siswa. Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, di samping mengembangkan pribadinya. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada siswa, yang merupakan proses belajar-mengajar dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu (B. Suryosubroto, 1997:148).<br /><br />Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Puskur Balitbang Depdiknas, 2003:2). Terkait dengan tujuan mata pelajaran IPS yang sedemikian fundamental maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang holistik dalam upaya mewujudkan pencapaian tujuan tersebut.<br /><br />b. Ranah Hasil Belajar IPS<br /><br />Pemerian indikator dalam pembelajaran mengacu pada hasil belajar yang harus dikuasai siswa. Dalam pencapaian hasil belajar siswa, guru dituntut untuk memadukan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor secara proporsional. Horward Kingsly membagi tiga macam hasil belajar, yakni<br />(a) ketrampilan dan kebiasaan,<br />(b) pengetahuan dan pengertian,<br />(c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. <br /><br />Sedangkan Gagne membagi lima hasil belajar, yakni<br />(a) informasi verbal, (b) keterampilan verbal, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) ketrampilan motoris. <br /><br />Dalam dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instraksional, menggunakan klasikfikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah efektif, dan ranah pisikmotoris (Nana Sudjana, 2002:22).<br /><br />Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis sintensis, dan evaluasi. Ranah efektif berkenan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikmotoris,<br />(a) gerakan refleks, <br />(b) keterampilan gerakan dasar, <br />(c) kemampuan perseptual,<br />(d) keharmonisan atau ketepataan,<br />(e) gerakan keterampilan,<br />(f) gerakan ekspresif dan interpretatif.<br /><br />Berdasarkan konsep di atas maka dapat diperoleh suatu pengertian bahwa hasil belajar IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Derajat kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan dalam bentuk nilai hasil belajar IPS.<br /><br /> 2. Model Pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing<br /><br />a. Penelitian Terdahulu<br /><br />Penelitian yang dilakukan Tintin Heryatin (2004) mengenai pengembangan model pembelajaran Quantum dalam mata pelajaran bahasa Inggris dalam rangka pengembangan kurikulum berbasis sekolah menyimpulkan bahwa model pembelajaran quantum dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran Bahasa Inggris di kelas 2 SMU, dengan hasil belajar rata-rata memuaskan dan dapat mendorong perkembangan psikologis siswa untuk lebih percaya diri dan menghargai setiap keberhasilan sekecil apapun (http://pps.upi.edu/org/abstrak thesis/abstrakpk/abstrakpk04.html).<br /><br />Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu di atas maka dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas mengenai peningkatan hasil belajar IPS materi negara-negara Asia Tenggara melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing belum pernah dilakukan oleh peneliti lain sehingga orisinilitas konsep ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Terhadap hasil-hasil penelitian yang secara variabel berhubungan akan semakin membuktikan akurasi hasil-hasil penelitian sebelumnya.<br /><br /> b. Konsep Dasar Quantum Teaching dan Snowball Throwing<br /><br />Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Teaching dengan demikian adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Semua unsur yang menopang kesuksesan belajar harus diramu menjadi sebuah akumulasi yang benar-benar menciptakan suasana belajar (Bobby De Porter, 2002:89).<br /><br />Secara aplikatif, pembelajaran Quantum Teaching berasaskan sistem TANDUR, yakni:<br /><br />Jika dicermati, model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing bertalian erat dengan teori belajar behavioristik dan teori perkembangannya Piaget. Pandangan Behaviouristik, yang melahirkan Teori Belajar Koneksionisme dan Teori Belajar Kondisioning. Teori belajar Koneksionisme dengan tokohnya Thorndike berpendapat bahwa belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Bilamana terjadi koneksi antara R - S dan diikuti dengan keadaan yang memuaskan, maka koneksi itu menjadi lebih kuat. Sebaliknya bila koneksi, diikuti dengan keadaan yang tidak memuaskan, maka kekuatan koneksi akan menjadi berkurang (Hilgard dan Bower dalam TIM MKDK IKIP Semarang, 1990:110).<br /><br />Hal lain yang mendasari pentingnya penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing adalah paradigma pembelajaran efektif yang merupakan rekomendasi UNESCO, yakni: belajar mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do), belajar hidup bersama (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be) (Depdiknas, 2001:5).<br /><br />Snowball artinya bola salju sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Adapun langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing sebagai berikut: 1) guru menyampaikan materi yang akan disajikan, 2) guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi, 3) masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru ke temannya, 4) masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menulis satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah di jelaskan oleh ketua kelompok, 5) kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan pada siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergiliran, 6) evaluasi, dan 7) penutup (www.puskur_balitbang_depdiknas.com).<br /><br /> B. Kerangka Berpikir<br /><br />Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing merupakan salah satu wujud aplikasi pembelajaran bermakna dalam mata pelajaran IPS. Melalui model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing, siswa dilibatkan secara holistik baik aspek fisik, emosional, dan intelektualnya.<br /><br />Serangkaian kegiatan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing merupakan refleksi dari sistem Tandur yakni Tumbuhkan (memberikan apersepsi), Alami (memasangkan kartu kata dan mengomentari salah satu negara ), Namai (menyimpulkan materi), Demostrasikan (melakukan Snowball Throwing), Ulangi (merangkum materi dalam lagu), dan Rayakan (memberi reward). Selengkapnya dapat disimak dalam kerangka berpikir di bawah ini:<br /><br />C. Hipotesis<br /><br />Hipotesis adalah kalimat pernyataan penelitian yang dihasilkan dari hasil kajian teoretis dunia pustaka. Pernyataan ini merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang dikaji dalam penelitian (Purwadi Suhandini, 2000:7). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing ada peningkatan hasil belajar IPS materi negara-negara Asia Tenggara pada siswa kelas VI SDN Anjasmoro Semarang. Adapun indikator kinerjanya adalah sebagai berikut:<br /><br />1. Guru terampil mengelola proses pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing .<br /><br />2. Terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS yang ditandai dengan aktivitas siswa minimal baik dalam lembar observasi.<br /><br />3. 85% siswa kelas VI SDN Anjasmoro Semarang mengalami ketuntasan belajar dalam materi negara-negara Asia Tenggara.<br /><br />BAB III<br /><br />PELAKSANAAN PENELITIAN<br /><br />Prosedur penelitian tindakan kelas ini merujuk pada model Kurt Lewin yang terdiri atas empat komponen pokok penelitian kelas yakni:<br />1) perencanaan (planning),<br />2) tindakan (acting),<br />3) pengamatan (observing), dan<br />4) refleksi (reflecting). Menurut Zainal Aqib (2007:21),<br /><br /> Model Kurt Lewin dapat digambarkan sebagai berikut:<br /><br /> A. Siklus I<br /><br />1. Perencanaan<br /><br />Pada tahap ini penulis menyusun rencana pembelajaran (RP) materi pokok negara-negara tetangga (Asia) dengan indikator:<br />(1) Mengidentifikasi berdirinya Asean (Association of South East Asia Nations),<br />(2) Mengidentifikasi negara-negara tetangga (Asia Tenggara). Pada pelaksanaan siklus 1 direncanakan sebanyak dua kali pertemuan.<br /><br /> 2. Pelaksanaan<br /><br />Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Sebelumnya penulis melakukan beberapa hal antara lain: <br /><br />a. Tumbuhkan, guru menumbuhkan minat belajar siswa dengan mendengarkan cerita guru tentang latar belakang negara-negara di Asia Tenggara, dilanjutkan dengan pembentukan nama kelompok dengan nama-nama negara Asean.<br /><br />b. Alami, siswa memasangkan kartu kata tokoh pendiri Asean dengan asal negaranya, kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.<br /><br />c. Namai, siswa menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh sebelumnya dengan bimbingan guru.<br /><br />d. Demonstrasikan, siswa melakukan Snowball Throwing dengan cara setiap kelompok menyiapkan satu pertanyaan yang ditulis dalam kertas kosong, lalu kertas tersebut dikepal menjadi bulat seperti bola. Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk melempar bola tersebut ke kelompok lain dengan waktu yang sudah ditentukan oleh guru.. Kelompok lain berusaha menangkap bola tersebut. Kelompok yang terakhir memegang bola mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari bola tersebut.<br /><br />e. Ulangi, guru merangkum materi dan dirangkum menjadi sebuah lagu. Lagu tersebut diadopsi dari lagu-lagu yang sudah familiar bagi siswa, kemudian dinyanyikan berulang-ulang.<br /><br />f. Rayakan, kelompok yang dapat menjawab pertanyaan paling banyak dalam pembelajaran tersebut berhak mendapatkan reward berupa lagu-lagu seperti lagu "Kamu Anak Cerdas".<br /><br />Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan evaluasi. <br /><br /> 3. Observasi<br /><br />Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan kepala sekolah untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS yang menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing. Di samping itu, observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS.<br /><br /> 4. Refleksi<br /><br />Setelah mengkaji hasil belajar IPS siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru, serta menyesuaikan dengan ketercapaian indikator kinerja maka peneliti mengubah strategi pada siklus dua agar pelaksanaannya lebih efektif.<br /><br /> B. Siklus II<br /><br />1. Perencanaan<br /><br />Pada tahap ini penulis menyusun rencana pembelajaran (RP) masih materi pokok negara-negara tetangga (Asia) dengan indikator:<br />(1) mengidentifikasi keadaan sosial negara-negara tetangga,<br />(2) Membandingkan keadaan pemerintah, penduduk, ekonomi, sosial, budaya negara-negara Asia Tenggara Dalam hal ini siswa sudah mengetahui tentang anggota negara-negara Asean yang sekarang. Siklus II direncanakan sebanyak dua kali pertemuan.<br /><br /> 2. Pelaksanaan<br /><br />Pelaksanaan tindakan pada siklus ini dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung meliputi kegiatan sebagai berikut: <br /><br />a. Tumbuhkan, guru menumbuhkan minat belajar siswa dengan mengamati peta negara-negara Asia Tenggara, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan kelompok dengan menggunakan nama ibukota negara-negara Asia Tenggara.<br /><br />b. Alami, secara berkelompok siswa memberi komentar tentang keadaan sosial salah satu negara di Asia Tenggara.<br /><br />c. Namai, siswa menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh sebelumnya dengan bimbingan guru.<br /><br />d. Demonstrasikan, siswa melakukan Snowball Throwing, setiap kelompok menyiapkan satu pertanyaan yang ditulis dalam kertas kosong, lalu kertas tersebut digulung dimasukkan ke dalam bola yang di belah kemudian di tutup dengan isolatif. Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk melempar bola tersebut ke kelompok lain dengan waktu yang sudah ditentukan oleh guru. Kelompok lain berusaha menangkap bola tersebut. Siswa yang terakhir memegang bola mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari bola tersebut.<br /><br />e. Ulangi, siswa merangkum materi dalam bentuk lagu dengan bimbingan guru kemudian dinyanyikan berulang-ulang.<br /><br />f. Rayakan, kelompok yang tergiat dalam pembelajaran tersebut berhak mendapatkan reward berupa tepuk, misalnya dengan tepuk The Best.<br /><br />Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan evaluasi<br /><br /> 3. Observasi<br /><br />Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan kepala sekolah untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS yang menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing. Di samping itu, observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS.<br /><br />4. Refleksi Setelah mengkaji hasil belajar IPS siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru maka peneliti mengecek apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tercapai. Bila belum tercapai maka peneliti tetap melanjutkan siklus berikut, dan seterusnya sampai mencapai indikator kinerja.<br /><br /> C. Analisis Data<br /><br />Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif (Supardi, 2006:131). Terhadap perolehan hasil belajar IPS dianalisis secara kuantitatif dengan memberikan nilai pada hasil belajar siswa. Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus satu dan siklus dua untuk dibandingkan dengan teknik deskriptif presentase. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif prosentase, yang dikelompokkan dalam 5 kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang sebagai berikut:<br /><br />Tabel 3.1: Klasifikasi Kategori Tingkatan dan Prosentase<br /><br />Kriteria Nilai Penafsiran<br />Baik Sekali 86 - 100 Hasil belajar baik sekali<br />Baik 71 - 85 Hasil belajar baik <br />Cukup 56 - 70 Hasil belajar cukup<br />Kurang 41 - 55 Hasil belajar kurang<br />Sangat Kurang < 40 Hasil belajar sangat kurang <br /><br /> (Depdiknas, 2002:4)<br />Hasil observasi dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.<br /><br /> BAB IV<br /><br />HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN <br /><br />Telah diketahui bahwa subjek penelitian berjumlaah 42 siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus, yakni siklus I (pada tanggal 20 dan 27 Agustus 2007) dan siklus II (pada tanggal 3 dan 10 September 2007). Berikut disajikan paparan hasil penelitian yang terdiri atas hasil belajar IPS melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing dan hasil observasi terhadap proses pembelajaran.<br /><br />A. Hasil Penelitian<br /><br />Siklus I <br /><br />1. Paparan Hasil Belajar Siswa <br /><br />Berdasarkan data hasil penelitian siklus I mengenai hasil belajar IPS materi negara-negara Asia Tenggara melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh responden adalah 100, nilai terendah sebesar 50, dan rata-rata hasil belajar IPS sebesar 81,90. selengkapnya dapat dibaca pada tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan kategori hasil belajar IPS sebagai berikut:<br /><br />Tabel 4.1 Deskripsi Frekuensi Bergolong Hasil Belajar IPS Siklus I<br /><br />Interval Frekuensi Persentase Kategori<br />86-100 18 43% Baik Sekali<br />71-85 14 33% Baik<br />56-70 7 17% Cukup<br />41-45 3 7% Kurang<br />< 40 0 0% Sangat Kurang<br />Jumlah 42 100% <br /><br />Dari tabel diatas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar IPS melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing, 43% siswa berada pada kategori baik sekali, 33% baik, 17% cukup, dan 7% kurang. Selengkapnya dapat dilihat dalam grafik batang berikut ini:<br /><br />Adapun rata-rata hasil belajar IPS Siklus I melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing sebesar 81,90 dan ketuntasan individual baru mencapai 76,19%. Potret pembelajaran IPS belum mencapai tujuan yang diharapkan guru yang tertuang dalam indikator kinerja > 85% dari jumlah siswa dalam kelas telah mencapai ketuntasan belajar individual, sehingga perlu dilaksanakan siklus II.<br /><br /> 2. Observasi Proses Pembelajaran IPS<br /><br />Hasil observassi pada siklus I diperoleh gambaran tentang sikap dan perilaku siswa perihal kesungguhan siswa. Perhatian siswa mulai terpusat pada pelajaran walauupun belum maksimal. Sedangkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran IPS mulai meningkat. Siswa lebih bersemangat jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum model Quantum Teaching dan Snowball Throwing diterapkan.<br /><br />Kemajuan siswa juga terlihat dalam hal keberanian siswa ketika mengemukakan pendapat. Siswa mulai berani mengemukakan pendapatnya, hal ini terlihat dari keaktifan siswa bertanya tentang materi yang belum dimengerti. Siswa juga tidak malu lagi menjawab pertanyaan, setiap siswa selalu berusaha menjawab pertanyaan dengan benar tanpa malu-malu lagi. Keberanian siswa juga semakin terlihat ketika harus tampil di depan kelas, mereka berani tampil memimpin lagu atau pun menyanyi rangkuman materi di depan kelas.<br /><br />Perilaku lain yang menujukkan peningkatan yaitu dalam hal ketepatan. Tugas yang diberikan kepada siswa dapat diselesaikan dengan baik walaupun belum semuanya dapat diselesaikan tepat waktu. Hal lain yang meningkat yaitu kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan. Selain itu dalam membuat pertanyaan, siswa mampu membuat pertanyaan sesuai materi yang sedang dipelajari. Siswa belum dapat menyelesaikan tugas lebih awal dari waktu yang ditentukan. Hal ini lantaran siswa belum terbiasa menyelesaikan tugas dengan cepat. Namun kemampuan menjawab pertanyaan ada peningkatan. Siswa dapat menjawab pertanyaan secara cepat dan tepat.<br /><br />Dari sudut guru kemampuan mengajar guru mulai ada peningkatan walaupun belum signifikan. Guru sudah mulai mengelola ruang, fasilitas, strategi, interaksi dengan siswa, dan evaluasi dengan baik. Namun untuk pengelolaan waktu masih belum dapat terlaksana dengan efektif, karena guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran secara kolaborasi. Kesan umum guru dalam mengajar masih sedikit kaku, kurang luwes dan belum terlalu peka terhadap kondisi siswa.<br /><br /> Siklus II <br /><br />1. Paparan Hasil Belajar Siswa <br /><br />Berdasarkan data hasil penelitian siklus II mengenai hasil belajar IPS materi negara-negara Asia Tenggara melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh responden adalah 100, nilai terendah sebesar 65. selengkapnya dapat dibaca pada tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan kategori hasil belajar IPS sebagai berikut:<br /><br />Tabel 4.2 Deskripsi Frekuensi Bergolong Hasil Belajar IPS Siklus II<br /><br />Interval Frekuensi Persentase Kategori<br /><br />86-100 23 55% Baik Sekali<br />71-85 15 36% Baik<br />56-70 4 9% Cukup<br />41-45 0 0% Kurang<br />< 40 0 0% Sangat Kurang<br />Jumlah 42 100% <br /><br />Dari tabel di atas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar IPS melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing, 55% siswa berada pada kategori baik sekali, 36% baik, dan 9% cukup. Selengkapnya dapat dilihat dalam grafik batang berikut ini:<br /><br />Adapun rata-rata hasil belajar IPS Siklus II melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing sebesar 87,62 dan ketuntasan individual mencapai 90,48%. Potret pembelajaran IPS sudah mencapai tujuan yang tertuang dalam indikator kinerja yakni > 85% dari jumlah siswa dalam kelas telah mencapai ketuntasan belajar individual, sehingga penelitian tindakan kelas dinyatakan berhasil, dan tidak perlu mengadakan siklus berikutnya.<br /><br />Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis tinndakan penelitian yang menyatakan : "Dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing, ada peningkatan hasil belajar IPS materi negara-negara Asia Tenggara pada siswa kelas VI SDN Anjasmoro Semarang", berarti diterima kebenarannya.<br /><br /> 2. Observasi Proses Pembelajaran IPS <br /><br />Hasil observasi siklus II menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran IPS lebih meningkat. Perhatian siswa secara penuh tertuju pada materi pelajaran IPS. Semangat siswa lebih meningkat, semua siswa mengikuti pelajaran dengan penuh semangat, tidak ada yang malas atau kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran IPS.<br /><br />Keberanian siswa mebgemukakan pendapat juga semakin meningkat. Siswa sudah berani mengungkapkan pendapat, mengomentari suatu hal atau pun mengungkapkan ide-idenya. Keberanian lain yang juga semakin meningkat yaitu keberaniannya menjawab pertanyaan. Mereka berlomba-lomba untuk memperoleh pertanyaan dan menjawabnya. Peningkatan juga terlihat pada kemampuan siswa untuk tampil di kelas. Masing-masing siswa berusaha tampil dengan sebaik-baiknya.<br /><br />Perubahan yang cukup signifikan juga terjadi di aspek ketepatan. Rata-rata siswa di kelas mampu menjawab pertanyaan dengan tepat. Mereka juga mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Selain itu siswa juga lebih mampu membuat pertanyaan yang bagus yang mudah dipahami dan sesuai dengan materi.<br /><br />Aspek kecepatan siswa juga mengalami peningkatan. Siswa dapat menyelesaikan tugas lebih awal. Kecepatan juga terlihat saat siswa menjawab pertanyan. Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat. Sehinga pelajaran dapat berlangsung dengan lancar, aktif, kreatif, bermakna, dan menyenangkan<br /><br />Perubahan yang cukup signifikan juga terjadi pada guru sebagai fasilitator pembelajaran. Kualitas guru dalam mengajar lebih meningkat dibandingkan siklus sebelumnya. Guru lebih tenang, dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, terkesan luwes, dan dapat menguasai kelas, mengelola ruang, menggunakan model pembelajaran, dan strategi dengan tepat. Hal yang lebih menggembirakan lagi guru terkesan lebih kreatif, lebih bergairah mengajar, membawa suasana kelas menjadi menjadi segar.<br /><br />Dengan suasana kelas yang demikian ternyata siswa lebih mudaah memahami materi pelajaran. Hasil belajar siswa meningkat dan kualitas guru dalam mengajar juga meningkat. Sehingga tidak aneh lagi jika anatara guru dan siswa terjalin hubungan yang dinamis, harmonis, dan menyenangkan.<br /><br /> B. Pembahasan<br /><br />Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPS materi Negara-negara Asia Tenggara melalui kolaborasi model Quantum Teaching dan Snowball Thorwing. Hal tersebut diindikasikan dari perolehan rata-rata siklus I (81,90) dan siklus II (87,62). Sedangkan pencapaian ketuntasan belajar individu pada siklus I sebesar 76,19% dan siklus II sebesar 90,48% sehingga indikator kinerja penelitian tindakan kelas ini seleai pada siklus II.<br /><br />Terjadinya hipotesis tindakan dalam penelitian ini membuktikan bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Thorwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disampik aspek kognitif siswa, penerapan model tersebut juga mampu meningkatkan aspek afektif dan psikomotor. Aspek afektif yang tampak yakni kesungguhan, keberanian, sementara aspek psikomotor dapat dilihat dari kecepatan dan ketepatan siswa menyelesaikan serangkai tugas.<br /><br />Hal tersebut dengan pendapat Nana Sudjana (2002) bahwa dalam pembelajaran terdapat tiga ranah yang menjadi fokus peningkatan kualitas pembelajaran yakni ranah kognitif, ranah efektif,dan ranah psikomotoris. Dengan demikian hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan rujukan oleh peneliti lain yang hendak menelaah dan menindakkritisi sebagai fenomena aktual bidak pendidikan kususnya dalam hal inovasi pembelajaran.<br /><br /> BAB V<br /><br />PENUTUP <br /><br /> A. Simpulan<br /><br />Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik simpulan bahwa dalam melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi negara-negara Asia tenggara pada siswa kelas VI SD Anjasmoro Semarang. Hal tersebut ditadai dari ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dan adanya peningkatan rata-rata hasil IPS dari siklus I sebesar 81,90 dan 87,62 pada siklus II. Sedangkan untuk pencapaian ketuntasan belajar individual, siklus I sebesar 76,19% dan siklus II sebesar 90,48%.<br /><br />Aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran juga terlihat semakin meningkat dari rata-rata sedang menjadi baik bahkan baik sekali. Demikian juga aktifitas guru semakin meningkat yakni mampu mengelola proses pembelajaran IPS lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.<br /><br /> B. Saran<br /><br />Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:<br /><br />1. Para guru sekolah dasar, hendaknya lebih memiliki kmitmen yang tinggi dalam menjalankan tugasnya dengan melaksanakan tugas pokok secara profesional, mengkaji dan menerapkan berbagai inovasi pembelajaran secara variatif sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS.<br /><br />2. Para kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, hendaknya lebih mengintensifikiasikan perannya sebagai supervisor agar guru sekolah dasar memiliki motivasi dalam menerapkan model-model pembelajaran yang bermakna. Selebihnya, pemberian kesmpatan untuk mengikuti penataran, bintek, workshop, dan sejenisnya kepada guru perlu mendapat perhatian<br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Bobbi DePorter. 2002. Quantum Teaching. Boston: Allyn Bacon.<br /><br />B. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.<br /><br />Depdiknas. 2001. Buku 1 Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.<br /><br />.... 2002. Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kelas di SD, SDLB, SLB Tingkat Dasar, dan MI. Jakarta: Depdiknas.<br /><br />.............2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Puskur Balitbang Depdiknas.<br /><br />Indra Jati Sidi. 2004. Pelayanan Profesional, Kegiatan Belajar-Mengajar yang Efektif. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.<br /><br />Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.<br /><br />Purwadi Suhandini. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Lemlit UNNES.<br /><br />Puskur Balitbang Depdiknas. 2003. Model-model Pembelajaran Efektif. (www.puskur_balitbang_depdiknas.com).upadate 28 Agustus 2007.<br /><br />Supardi, Suharsimi Arikunto, Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yakarta: Bumi Aksara.<br /><br />Tim MKDK IKIP Semarang. 1990. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press.<br /><br />Tintin Heryatin. 2004. Pengembangan Model Pembelajaran Quantum dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Rangka Pengembangan Kurikulum Berbasis Sekolah. Hasil Penelitian. (http://pps.upi.edu/org/ abstrakthesis/abstrakpk/abstrakpk04.html). update 28 Agustus 2007.<br /><br />Zainal Aqib. 2007. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. </span></p><span style="font-size:85%;"> <b>Saya Trimo, S.Pd.,M.Pd. dan Rusantiningsih setuju jika bahan yang dikirim dapat dipasang dan digunakan di Homepage Pendidikan Network dan saya menjamin bahwa bahan ini hasil karya saya sendiri dan sah (tidak ada copyright). .</b></span></td></tr></tbody></table>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-4257136629796834402008-09-12T23:16:00.000-07:002008-09-12T23:18:08.709-07:00Kenaikan Gaji Guru Mulai Timbulkan Kecemburuansumber :<br />mailis DikBud@yahoogroups.com<br />13 September 2008 05:25 WIB<br /><br />RUMGAPRES JAKARTA--MI: Badan Perencanaan<br />Pembangunan Nasional (Bappenas) menengarai mulai munculnya kecemburuan<br />di antara pegawai pemerintah akibat rencana kenaikan gaji guru hingga<br />minimal Rp2 juta per bulan untuk golongan II/B dengan masa kerja 0<br />tahun pada 2009.<br /><br />"Saya diberitahu Wapres bahwa sudah ada protes dari para dokter PTT<br />(pegawai tidak tetap-red). Mereka yang bekerja di pelosok Indonesia<br />gajinya berkisar Rp1-2 juta sementara gaji guru di pelosok mencapai Rp5<br />juta per bulan," kata Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di<br />Jakarta, Jumat (12/9).<br /><br />Selain itu, tambahnya, masalah lainnya yang muncul akibat rencana<br />tersebut adalah kewajiban jam mengajar yang harus dipenuhi oleh guru<br />sebagai kompensasi kenaikan gaji tersebut. "Mereka kan harus mengajar<br />minimal 24 jam seminggu. Kalau di pulau Jawa atau Sumatra, hal itu<br />tidak masalah karena jumlah sekolah yang banyak sehingga mereka bisa<br />memenuhi kewajiban tersebut dengan mengajar di lebih dari satu tempat.<br />Tapi bagaimana dengan guru di daerah pelosok dimana mungkin jumlah<br />sekolah sangat terbatas," jelasnya.<br /><br />Bappenas sendiri, tambahnya, tengah memikirkan kemungkinan<br />penerapan kewajiban yang berbeda untuk guru di daerah pelosok dengan<br />mempertimbangkan masalah tersebut. Kenaikan gaji guru ini terkait<br />penambahan anggaran pendidikan Rp 46,1 triliun Dari tambahan itu, Rp<br />24 triliun digelontorkan ke Departemen Pendidikan Nasional dan Rp 12<br />triliun untuk Departemen Agama.<br /><br />Sebelumnya Sesmeneg PPN/Sestama Bappenas Syahrial Loetan telah<br />mengatakan, tambahan anggaran pendidikan sebesar Rp46,1 triliun dalam<br />rangka memenuhi 20 persen anggaran pendidikan sesuai amanat konstitusi<br />akan dibagi kepada 12 kementerian lembaga (KL), termasuk Depdiknas dan<br />Depag. Dari angka itu, Rp24 triliun akan digelontorkan ke Departemen<br />Pendidikan Nasional dan Rp12 triliun untuk Departemen Agama, serta<br />sisanya dialokasikan pada 10 KL yang ikut mendukung fungsi pendidikan<br />non kedinasan. Beberapa KL tersebut antara lain, Departemen<br />Perhubungan, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen<br />Pertanian, serta Departemen Kelautan dan Perikanan. (Ant/OL-06)KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-14753765883131520652008-09-12T23:10:00.000-07:002008-09-12T23:13:58.905-07:00Penemuan Arca di Kediri Bertambahsumber<br />mailis DikBud@yahoogroups.com<br />13 September 2008<br /><br /><br />Diperkirakan Berumur 800 Tahun<br />Sabtu, 13 September 2008 | 00:53 WIB<br /><br />Kediri, Kompas - Jumlah arca yang ditemukan di Desa Sumbercangkring,<br />Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bertambah. Warga<br />menemukan arca baru, yakni arca Nandi atau arca berbentuk sapi jantan<br />dan dua buah batu ambang yang terpotong menjadi tiga bagian.<br /><br />Kepala Seksi Seni Budaya Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri Suradi,<br />Jumat (12/9), saat ditemui di lokasi, mengatakan, Arca Nandi merupakan<br />lambang kendaraan Dewa Siwa itu ditemukan di belakang rumah warga<br />sekitar 200 meter dari lokasi ditemukannya arca-arca lainnya.<br /><br />Adapun dua buah batu ambang yang sudah terpotong menjadi tiga bagian<br />itu ditemukan di lokasi yang sama dengan penemuan arca sebelumnya.<br />Batu ambang itu diambil warga dari tanah yang berjarak hanya 50 meter<br />dari lokasi penemuan arca-arca.<br /><br />Temuan benda-benda itu melengkapi temuan sebelumnya, yakni potongan<br />kepala arca Dwarapala, fragmen kepala Ganesha, dan sebuah arca kepala<br />yang sampai kemarin belum bisa diidentifikasi wujudnya, serta relief<br />Betara Kala yang biasanya dipasang di atas gapura candi, ditambah<br />balok batu berukuran besar dan ribuan potong batu bata besar lazimnya<br />yang digunakan untuk membangun candi.<br /><br />Berumur 800 tahun<br /><br />Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur memperkirakan umur<br />benda bersejarah tersebut telah mencapai 800 tahun atau dibuat pada<br />abad XII di masa transisi Kerajaan Mataram Hindu dari Jawa Tengah ke<br />Jawa Timur.<br /><br />Benda bersejarah itu ditemukan oleh tiga pekerja pembuat batu bata di<br />Desa Sumbercangkring saat sedang menggali tanah. Benda bersejarah itu<br />tertanam pada kedalaman 1-1,5 meter.<br /><br />Menurut Suradi, arca Nandi biasanya diletakkan di sebuah bangunan<br />candi (tempat pemujaan) bersama dengan arca dewa-dewa lainnya. "Kalau<br />di suatu tempat ditemukan arca Nandi, besar kemungkinan di situ juga<br />akan ditemukan arca-arca yang lain," katanya.<br /><br />Sementara itu, batu ambang adalah sebuah batu berbentuk persegi empat,<br />berukuran besar, yang diletakkan di pintu masuk sebuah candi.<br /><br />Nekat gali arca<br /><br />Lokasi penemuan arca di ladang milik Imam Syafii, perangkat Desa<br />Sumbercangkring, kemarin, kembali digali warga. Mereka menggunakan<br />berbagai alat penggali tanah manual untuk mencari kemungkinan adanya<br />arca-arca lain. Akibat penggalian itu, ratusan struktur batu bata<br />merah yang diduga dibuat pada abad XII hancur berantakan.<br />Lubang-lubang besar pun menganga di banyak bagian dan tidak beraturan.<br /><br />Padahal, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur telah<br />melarang dengan alasan untuk menjaga kelestarian dan mencegah dari<br />kerusakan. Sebab, penggalian yang sembarangan rawan menimbulkan kerusakan.<br /><br />Kepala Desa Sumbercangkring Mujiana mengatakan, penggalian dilakukan<br />untuk menemukan arca-arca lainnya. Warga menyakini di tempat tersebut<br />masih banyak benda peninggalan purbakala yang tertanam dan bernilai<br />sejarah tinggi. (NIK)KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-20402496385920557972008-09-06T22:14:00.000-07:002008-09-06T22:32:50.851-07:00Prestasi dan Hasil Lomba - lomba HUT RI ke 63Berikut adalah beberapa prestasi dan kejuaraan Lomba Kelas SMP Negeri 1 Binangun Cilacap dalam rangka memperingati HUT RI ke 63 Tahun 2008.<br />1. Lomba Tingkat Kabupaten<br /> Juara 1 Lomba Lari Marathon 10 km, atas nama Andar Riyanto Kelas IX B.<br /><br />2. Lomba Tingkat Kecamatan<br /> a. Juara I Lomba Lari Marathon 10 km, atas nama Andar Riyanto Kelas IX B.<br /> b. Juara 3 Lomba Lari Marathon 10 km, atas nama Raswanto Kelas IX B.<br /> c. Juara harapan 2 Lomba Lari Marathon 10 km, atas nama Bambang Dedi Setiawan Kelas IX E.<br /><br />3. Lomba-lomba Tingkat Sekolah<br /> a. Balap karung<br /> Juara 1 putra : Andri S (8 B),<br /> Juara 2 putra : Adi W (9 E),<br /> Juara 1 putri : Novia (9 A),<br /> Juara 2 putri : Sutarmi (7 F)<br /><br /> b. Sepeda Lambat<br /> Juara 1 putra : Gilang (8 B),<br /> Juara 2 putra : Teguh (7 E),<br /> Juara 1 putri : Fitriatus Salamah (8 C),<br /> Juara 2 putri : Fita Finastuti (7 B)<br /><br /> c. Menggiring Bola dengan Terong<br /> Juara 1 putra : Asep (7 A),<br /> Juara 2 putra : Riyadi (9 C),<br /> Juara 1 putri : Nina Umaroh (9 C),<br /> Juara 2 putri : Selly (7 F)<br /><br /> d. Mengambil Uang dalam Jeruk pakai Mulut<br /> Juara 1 putra : Agus (8 E),<br /> Juara 2 putra : Kamisan (7 B),<br /> Juara 1 putri : Desi (8 E),<br /> Juara 2 putri : Titi Riskiana (9 D)KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2681736892710274757.post-54235713300009319142008-08-19T05:47:00.000-07:002008-08-19T05:48:31.624-07:00RPP IPS GEOGRAFI SMP Kelas 8<p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><b>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN</b></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span lang="fi-FI">SMP / MTs : SMP Negeri 1 Binangun</span></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Kelas / Semester : VIII / I</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan </p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> pertumbuhan jumlah penduduk. </p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Kompetensi Dasar : 1.1. <span lang="nl-NL">Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk.</span></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Indikator :</p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menunjukkan letak geografis (posisi geografis, letak geografis Indonesia).</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Menganalisis hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukkan bulan berlangsungnya musim hujan dan musim kemarau di wilayah Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia serta kaitannya dengan pembagian wilayah Wallaua dan Weber.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Mendeskripsikan persebaran jenis tanah pemanfaatannya di Indonesia.</p> </li></ul> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Alokasi : 6 jam pelajaran ( 3 x pertemuan )</p> <ol><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Tujuan Pembelajaran :</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menunjukkan letak geografis Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Menganalisis hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukkan bulan berlangsungnya musim hujan dan musim kemarau di wilayah Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="it-IT">Menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia serta kaitannya dengan pembagian wilayah Wallace dan Weber.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Mendeskripsikan persebaran jenis tanah pemanfaatannya di Indonesia.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"><br /></p> <ol start="2"><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Materi Pembelajaran :</p> </li></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Letak geografis Indonesia (posisi geografis, letak geografis).</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Kaitan letak geografis dengan iklim dan waktu di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Musim Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia serta kaitannya dengan pembagian wilayah Wallace dan Weber.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Persebaran jenis tanah di Indonesia, pemanfaatan berbagai jenis tanah di Indoensia.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol start="3"><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Metode Pengajaran :</p> </li></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ceramah bervariasi </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Diskusi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya Jawab</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Simulasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Observasi/Pengamatan</p> </li></ol> <ol start="4"><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">1. Pertemuan I </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> <span lang="it-IT">Materi letak geografis Indonesia</span></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> a. Pendahuluan :</p> <ul><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Memeriksa kehadiran siswa, keberdihan & kerapian kelas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan misalnya;</p> </li></ol></ul> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">- Mengapa letak Indonesia strategis?</p> <ul><ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi ;</p> </li></ol></ul> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Guru minta siswa untuk memperhatikan peta.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa menyebutkan letak geografis dan letak astronomis Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru menjelaskan posisi geografis dan letak astronomis.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa menyimpulkan penjelasan guru.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Membuat kesimpulan bersama-sama hasil diskusi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="sv-SE">Memberikan tugas individu agar siswa menunjukkan letak geografis dan letak </span>astronomis.<span lang="sv-SE">.</span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><br /></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">2. Pertemuan II</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Materi ; Kaitan letak geografis dengan iklim dan waktu di Indonesia.</p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">a. Pendahuluan :</p> <p style="margin-left: 1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> 1. Memeriksa kehadiran siswa, keberdihan & kerapian kelas.</p> <ol><ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan misalnya;</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">- Melihat cuaca hari ini ?</p> <ol><ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi </p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">- sebutkan letak geografis Indonesia.</p> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">- sebutkan letak astronomis Indonesia.</p> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> - musim di Indonesia di bedakan dan sebutkan.</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Guru minta siswa untuk memperhatikan peta.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa menunjukkan perubahan musim.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru menjelaskan kaitan letak geografis dengan iklim dan waktu.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa menyimpulkan penjelasan guru.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Guru memberikan pertanyaan pada siswa dengan berdiskusi interaktif.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Membuat kesimpulan bersama-sama hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Memberikan tugas individu.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">3. Pertemuan III</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> <span lang="it-IT">Materi : Musim di Indonesia.</span></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> a. Pendahuluan :</p> <p style="margin-left: 1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> 1. Memeriksa kehadiran siswa, keberdihan & kerapian kelas.</p> <ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan misalnya;</p> </li></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">- musim apakah sekarang ?</p> <ol><ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi ; - </p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Guru minta siswa untuk memperhatikan peta.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Siswa menyebutkan musim di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru menjelaskan musim di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa menyimpulkan penjelasan guru.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Membuat kesimpulan bersama-sama hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Memberikan tugas individu agar siswa dapat menunjukkan perubahan musim di Indonesia.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><br /></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">4. Pertemuan IV</p> <p style="margin-left: 0.63cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Materi ; Pesebaran flora dan fauna Indonesia dan kaitannya dengan pembagian </p> <p style="margin-left: 0.63cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> wilayah dan Wallace dan Weber.</p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> a. Pendahuluan :</p> <p style="margin-left: 1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> 1. Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan & kerapian kelas.</p> <ol><ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan misalnya;</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">- sebutkan jenis fauna yang hidup di Sumatra!</p> <ol><ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi ;</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> - sebutkan contoh fauna di Kalimantan!</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="it-IT"> b. Kegiatan Inti.</p> <p style="margin-left: 1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> 1. Informasi flora di Indonesia bagian barat </p> <p style="margin-left: 1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> 2. Guru menanyakan flora di Indonesia danfauna Indonesia.</p> <p style="margin-left: 2.54cm; text-indent: -0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> 3. Siswa membuat rangkuman tentang hasil tanya jawab dari penjelasan guru.</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Refleksi, siswa menyebutkan flora dan fauna di Indonesia.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">5. Pertemuan V</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Materi ; Persebaran jenis-jenis tanah di Indonesia dan pemanfaatan berbagai jenis tanah di Indonesia..</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> a. Pendahuluan :</p> <p style="margin-left: 1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> 1. Memeriksa kehadiran siswa, keberdihan & kerapian kelas.</p> <ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan misalnya;</p> </li></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">- sebutkan jenis tanah yang ada di sekitar sungai!</p> <ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi ;</p> </li></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> - sebutkan contoh jenis tanah di Indonesia!</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Informasi jenis tanah di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Guru menanyakan jenis tanah di Indonesia serta pemanfaatan berbagai jenis tanah di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Siswa membuat rangkuman tentang jenis tanah dan pemanfaatan jenis tanah di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru menjelaskan tentang pemanfaatan jenis tanah di Indonesia.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><br /><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi, Siswa dan menyebutkan jenis tanah dan pemanfaatannya.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol start="5"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Sumber Belajar.</p> </li></ol> <ol><ul><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Buku IPS kelas VIII Tiga Serangkai.</p> </li></ol></ul></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; text-indent: -0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> <span lang="sv-SE">Buku IPS Kelas VIII Erlangga</span></p> <p style="margin-left: 1.27cm; text-indent: -0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> <span lang="sv-SE">Buku paket</span></p> <ol><ul><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Gambar-gambar</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">OHP</p> </li></ol></ul></ol> <ol start="6"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian Hasil Belajar</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tehnik</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes lesan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes tertulis</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes penugasan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes demonstrasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes diskusi</p> </li></ol> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Bentuk Instrumen</p> </li></ol> </li></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Daftar pertanyaan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes isian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes pilihan ganda</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes uraian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pekerjaan rumah</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Rangkuman</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Lembar diskusi</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Binangun, Juli 2008 </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengetahui</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kepala Sekolah Guru Mapel</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><b>Drs. KUSWANTO, MM.Pd. ADE SUTISNA, SPd. </b></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">NIP. 130 799 589 NIP. 500 176 176</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><b>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN</b></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">SMP / MTs : SMP Negeri 1 Binangun</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Kelas / Semester : VIII / I</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. </p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Kompetensi Dasar : 1.2. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya </p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> penanggulangannya.</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Indikator :</p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk (kelahiran dan kematian).</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mendeskrispsikan arti dan ukuran angka kematian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mengidentifikasi factor-faktor pendorong dan penghambat kelahiran dan angka kematian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Membandingkan tingkat kepadatan penduduk tiap-tiap propinsi dan pulau di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan piramida pendudukannya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban ketergantungan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengartikan angka usia harapan hidup.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mendiskusikan berbagai dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menyajikan informasi kependudukan dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menyajikan informasi kependudukan dalam bentuk peta, tabel, grafik.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi jenis-jenis imigrasi dan factor-faktor penyebabnya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menganalisis dampak positif dan negative imigrasi serta usaha penanggulannya.</p> </li></ul> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Alokasi : 8 jam pelajaran ( 4 x pertemuan )</p> <ol><ul><ol><ol><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Tujuan Pembelajaran :</p> </li></ol></ol></ul></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mendeskrispsikan arti dan ukuran angka kematian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mengidentifikasi factor-faktor pendorong dan penghambat kelahiran dan angka kematian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Membandingkan tingkat kepadatan penduduk tiap-tiap propinsi dan pulau di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan piramida pendudukannya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban ketergantungan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengartikan angka usia harapan hidup.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mendeskripsikan berbagai dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Membuat informasi kependudukan dalam bentuk peta, tabel, grafik.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Mengidentifikasi jenis-jenis imigrasi dan faktor-faktor penyebabnya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menganalisis dampak positif dan negative imigrasi serta usaha penanggulannya.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol><ul><ol><ol><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Materi Pembelajaran :</p> </li></ol></ol></ul></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Angka kelahiran dan angka kematian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Faktor penunjang kelahiran dan angka kematian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kepadatan penduduk dan cara menghitungnya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Piramida penduduk Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Cara menghitung sex ratio dan beban ketergantungan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Angka usia harapan hidup.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Ledakan penduduk dan upaya mengatasinya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Membuat peta, tabel, grafik kependudukan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jenis-jenis imigrasi dan factor-faktor penyebabnya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Dampak positif dan negative imigrasi serta usaha penanggulannya dampak imigrasi.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol><ul><ol><ol><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Metode Pengajaran :</p> </li></ol></ol></ul></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ceramah bervariasi </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Diskusi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Inquiry</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya Jawab</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Simulasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Observasi/Pengamatan</p> </li></ol> <ol><ul><ol><ol start="4"><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :</p> </li></ol></ol></ul></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">1. Pertemuan I </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Materi : - Faktor-faktor pertumbuhan penduduk.</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> - Angka kelahiran dan kematian.</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> - Faktor penunjang kelahiran dan kematian.</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">a. Pendahuluan :</p> <ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi dengan tanya jawab tentang perubahan jumlah penduduk.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan misalnya;</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">- Mengapa penduduk jumlahnya bertambah?</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Masing-masing kelompok diskusi tentang :</p> </li></ol> <ol><ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Menghitung angka kelahiran dan kematian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Faktor-faktor penunjang kelahiran dan kematian.</p> </li></ul></ol> <ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mempresentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Melakukan penilaian dari hasil pengamatan pelaksanaan diskusi dan presentasi.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Membuat kesimpulan bersama-sama hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Memberikan tugas individu yaitu menghitung soal-soal angka kelahiran dan angka kematian. </p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">2. Pertemuan II</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> <span lang="it-IT">Materi : - Kepadatan penduduk.</span></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> - Pirmida penduduk Indonesia.</p> <p style="margin-left: 2.86cm; text-indent: -4.76cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> <span lang="it-IT"> </span><span lang="sv-SE">- Cara menghitung kepadatan penduduk, sex ratio dan beban ketergantungan.</span></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><br /></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">a. Pendahuluan :</p> <ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi : salah satu siswa maju kedepan untuk dapat menunjukkan pulau yang paling padat penduduknya di Indonesia pada peta tematik.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi, dengan pertanyaan misalnya;</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.86cm; text-indent: -0.32cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> - Mengapa pulau Jawa merupakan pulau yang terpadat penduduknya di Indonesia?</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Masing-masing kelompok diskusi tentang :</p> </li></ol> <ol><ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Mengapa angka/beban ketergantungan di Indonesia tinggi.</p> </li></ul></ol> <ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mempresentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Melakukan penilaian dari hasil pengamatan pelaksanaan diskusi dan presentasi.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Membuat kesimpulan bersama-sama hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Memberikan tugas individu yaitu membuat peta kepadatan penduduk antar propinsi di Indonesia.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"> </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">3. Pertemuan III</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> <span lang="fi-FI">Materi : - Angka usia harapan hidup.</span></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="fi-FI"> </span><span lang="sv-SE">- Ledakan penduduk dm upaya mengatasinya.</span></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="sv-SE"> </span>- Peta, tabel dan grafik kependudukan.</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi : bertanya kepada siswa tentang usia berapa warga di lingkungannya meninggal?</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan misalnya;</p> </li></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">- Mengapa penduduk jumlahnya bertambah?</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Masing-masing kelompok diskusi tentang :</p> </li></ol> <ol><ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Dampak dan upaya penanggulangan ledakan penduduk.</p> </li></ul></ol> <ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mempresentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Melakukan penilaian dari hasil pengamatan pelaksanaan diskusi dan presentasi.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Membuat kesimpulan bersama-sama hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Memberikan tugas individu yaitu membuat peta tentang grafik kependudukan di desanya masing-masing.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><br /></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">4. Pertemuan IV </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> <span lang="sv-SE">Materi : - Migrasi dan factor penyebabnya.</span></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"> - Dampak dan usaha penanggulangan migrasi.</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"> </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"> a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Apersepsi : bertanya kepada siswa adakah warga di lingkungan ada yang memantau keluar kota?</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Motivasi, mengamati suatu gambar tentang pemukiman kumuh di kota.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang jenis-jenis migrasi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Masing-masing kelompok diskusi tentang :</p> </li></ol> <ol><ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Dampak dan usaha penanggulangan migrasi..</p> </li></ul></ol> <ol start="4"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mempresentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Melakukan penilaian dari hasil pengamatan pelaksanaan diskusi dan presentasi.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Membuat kesimpulan bersama-sama hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Memberikan tugas individu yaitu mencari data penduduk yang datang dan yang pergi di daerahnya masing-masing setiap bulan selama 1 tahun.</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><br /></p> <ol><ol start="5"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Sumber Belajar.</p> </li></ol></ol> <ol><ul><ol start="5"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Peta</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Atlas</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Globe</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Lembar penilaian psikhomotrik</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Buku geografi yang relevan.</p> </li></ol></ul></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol><ol start="5"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian Hasil Belajar</p> </li></ol></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tehnik</p> </li></ol> <ol><ol start="5"><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes tertulis</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes unjuk kerja</p> </li></ol></ol></ol> <ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Bentuk Instrumen</p> </li></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes uraian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes Identifikasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Uji petik kerja produk.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; text-indent: -0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> 3. Soal Instrumen :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan alam?</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Angka kelahirn suatu daerah 34 apa artinya?</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Sebutkan 4 faktor penunjang kelahiran?</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Jelaskan cirri-ciri piramida penduduk limas?</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Jika suatu daerah jumlah penduduk laki-laki 100 dan jumlah penduduk perempuan 120 , berapakah sex ratio?</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Angka usia harapan hidup suatu negara 65 apa artinya?</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Binangun, Juli 2008 </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengetahui</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kepala Sekolah Guru Mapel</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><b>Drs. KUSWANTO, MM.Pd. ADE SUTISNA, SPd. </b></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">NIP. 130 799 589 NIP. 500 176 176</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><b>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN</b></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span lang="fi-FI">SMP / MTs : SMP Negeri 1 Binangun</span></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Kelas / Semester : VIII / I</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. </p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> </p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulannya dalam pembangunan berkelanjutan.</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Indikator :</p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi unsur-unsur lingkungan (unsure abiotik, unsure biotik, sosial budaya).</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Menafsirkan arti penting lingkungan bagi kehidupan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menafsirkan hakekat pembangunan berkelanjutan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan.</p> </li></ul> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Alokasi : 8 jam pelajaran ( 4 x pertemuan )</p> <ol><ul><ol><ol><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Tujuan Pembelajaran :</p> </li></ol></ol></ul></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi unsur-unsur lingkungan (unsur abiotik, unsur biotik, sosial budaya).</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menafsirkan/mengetahui arti penting lingkungan bagi kehidupan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengartikan hakekat pembangunan nasional.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi hakekat pembangunan berkelanjutan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">(1) Mengartikan unsur abiotik, unsure biotik, sosial budaya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">(2) Mengidentifikasi factor penyebab kerusakan lingkungan hidup.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mnegidentifikasi penerapan contoh pembangunan berkelanjutan.</p> </li></ol> <ol><ul><ol><ol><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Materi Pembelajaran :</p> </li></ol></ol></ul></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pengertian unsur-unsur lingkungan abiotik biotik, sosial budaya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Factor penyebab kerusakan lingkungan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pengertian pembangunan berkelanjutan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ciri-ciri pembangunan berkelanjutan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penerapan pembangunan berkelanjutan.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol><ul><ol><ol><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Metode Pengajaran :</p> </li></ol></ol></ul></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ceramah bervariasi </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Diskusi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Inquiry</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya Jawab</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Observasi/Pengamatan</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol><ul><ol><ol start="4"><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :</p> </li></ol></ol></ul></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">1. Pertemuan I </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> a. Pendahuluan :</p> <ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Apersepsi : bagimana keadaan lingkungan di sekitar kalian?</p> </li></ol></ol> <ol><ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi ;</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"> - Siswa dimimta menyampaikan keadaan lingkungan disekitar masing-masing.</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa diberi tugas mengamati lingkungan di sekitar lingkungan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang perbedaan.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi :</p> </li></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">- Siswa mengungkapkan lesan terhadap lingkungan sendiri-sendiri.</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">2. Pertemuan II </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> a. Pendahuluan :</p> <ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi : Jelaskan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup beserta faktor penyebabnya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi ;</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"> - Menceritakan tentang bentuk-bentuk kerusakan lingkungan dan faktor-faktor penyebabnya.</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mencontohkan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menentukkan faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Mencontohkan usaha pelestarian lingkungan hidup.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi :</p> </li></ol> <ol><ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menyimpulkan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup beserta faktor penyebabnya.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mendemonstrasikan usaha pelestarian lingkungan.</p> </li></ul></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">3. Pertemuan III</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi : </p> </li></ol> <ol><ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jelaskan hakekat pengertian pembangunan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jelaskan ciri-ciri pembangunan berkelanjutan.</p> </li></ul></ol> <ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi ;</p> </li></ol> <p style="margin-left: 3.18cm; text-indent: -0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> - Menceritakan hasil pembangunan yang ada di lingkungan siswa masing-masing.</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menjelaskan hakekat pengertian pembangunan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Mencontoh hasil pembangunan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi :</p> </li></ol> <ol><ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menyimpulkan pengertian pembangunan berkelnjutan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menyimpulkan ciri-ciri pembangunan berkelanjutan.</p> </li></ul></ol> <ol><ol start="5"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Sumber dan Media Pembelajaran :</p> </li></ol></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Buku Geografi yang relevan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Majalah/gambar.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">CD</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol><ol start="5"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian Hasil Belajar</p> </li></ol></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes tertulis</p> </li></ol> <ol><ol start="5"><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">penugasan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">demontrasi/simulasi</p> </li></ol></ol></ol> <ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Bentuk Instrumen</p> </li></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Daftar pertanyaan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes isian singkat</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Yes pilihan ganda</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes uraian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">PR.</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Binangun, Juli 2008 </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengetahui</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kepala Sekolah Guru Mapel</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><b>Drs. KUSWANTO, MM.Pd. ADE SUTISNA, SPd. </b></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">NIP. 130 799 589 NIP. 500 176 176</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><b>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN</b></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">SMP / MTs : SMP Negeri 1 Binangun</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Kelas / Semester : VIII / I</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. </p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Kompetensi Dasar : 1.4. Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan..</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Indikator :</p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menjelaskan permasalahan kwatitas penduduk.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menjelaskan kwalitas penduduk.</p> </li></ul> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Alokasi : 4 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">A. Tujuan Pembelajaran :</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Mendeskripsikan jumlah penduduk persepuluh tahun mulai dari tahun 1930,1961,1971,1980, 1990 dan 2000.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Membedakan kepadatan penduduk di berbagi pulau di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Menentukkan cara mengatasi problematika penduduk yang menyangkut kwantitas penduduk di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Mendeskripsikan tingkat pendidikan penduduk di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Menentukkan cara mengatasi masalah pendidikan penduduk di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Membandingkan tingkat pengahasilan penduduk Indonesia dengan penduduk negara-negara lain.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Menentukkan cara mengatasi masalah penghasilan penduduk di Indonesia yang masih relative rendah.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mendeskripsikan tingkat kesehatan penduduk Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Menentukkan cara mengatasi masalah kesehatan penduduk di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mendeskripsikan mata pencaharian penduduk Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menentukan cara memperbaiki mata pencaharian penduduk di Indonesia (lapangan kerja).</p> <ol start="2"><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Materi Pembelajaran :</p> </li></ol> </li></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Permasalahan kwantitas penduduk di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Permasalahan kwalitas penduduk di Indonesia.</p> </li></ol> <ol><ol start="2"><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Metode Pengajaran :</p> </li></ol></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ceramah </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Diskusi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Inquiry</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya Jawab</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Observasi/Pengamatan</p> </li></ol> <ol><ol start="2"><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :</p> </li></ol></ol> <table border="1" bordercolor="#000000" cellpadding="7" cellspacing="0" width="615"> <col width="28"> <col width="166"> <col width="244"> <col width="118"> <tbody><tr> <td valign="top" width="28"> <p align="center">Pertemuan</p> </td> <td width="166"> <p align="center">Pendahuluan</p> </td> <td width="244"> <p align="center">Kegiatan Inti</p> </td> <td width="118"> <p align="center">Penutup</p> </td> </tr> <tr valign="top"> <td width="28"> <p align="justify">I</p> </td> <td width="166"> <ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pemeriksaan kehadiran siswa</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penataan/kerapian kelas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi :</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 0.66cm; text-indent: -0.64cm;" align="justify"> Menjelaskan tentang aspek-aspek kependudukan dalam suatu negara.</p> </td> <td width="244"> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru :</p> <ol><ol><ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Mengelompokkan siswa menjadi 2 kelompok diskusi. Kelompok I membahas mengenai permasalahan kuantitas penduduk di Indonesia dan kelompok II membahas mengenai kuantitas permasalahn kualitas penduduk di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Memberi komando untuk mengatur bangk/meja kursi beserta segala perlengkapan diskusi kepada kelompok I.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Memberi komando untuk memulai diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Memberi pengarahan dan pengaturan.dalam aturan-aturan diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengkondisikan ketertiban dan keseksamaan diskusi.</p> </li></ol></ol></ol></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">SISWA :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Masing-masing kelompok mempersiapkan diri baik materi, perlengkapan, media-media, kesehatan, mental spiritual dsb.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">kelompok I segera menempatkan diri.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">kelompok I membuka diskusi salam basmalah dan dipimpin oleh moderator.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">kelompok I memaparkan tentang permasalahan-permasalahan yang kuantitas perbandingan antara kondisi kuantitas penduduk di Indonesia, dengan kondisi kuantitas penduduk di negara-negara lain yang dilakukan oleh para penulis.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">mendeskripsikan tentang cara mengatasi masalah-masalah kuantitas penduduk di Indonesia antara penulis dengan peserta yang disertai oleh moderator.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">menyimpulkan masalah kuantitas penduduk di Indonesia oleh ketua penulis.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">penutup dilakukan oleh moderator yang berisi :</p> </li></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">penekanan kesimpulan ataupun himbuan/saran mengenai perbaikan kuantitas penduduk di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Doa dan salam.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm;" align="justify"><br /> </p> </td> <td width="118"> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru menutup dengan saran dan penugasan di rumah (PR) yaitu :</p> <p style="margin-left: 0.59cm; text-indent: -0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> 1. Bagaimanakah kondisi kuantitas penduduk di Indonesia yang sudah kamu pelajari.</p> <p style="margin-left: 0.59cm; text-indent: -0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> 2. Bagaimana cara mengatasi masalah yang berhubungan dengan kuantitas penduduk di Indonesia.</p> <p align="justify" lang="it-IT"><br /> </p> </td> </tr> <tr valign="top"> <td width="28"> <p align="justify">II</p> </td> <td width="166"> <ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pemeriksaan kehadiran siswa</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penataan/kerapian kelas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi :</p> </li><li><p align="justify">Menjelaskan tentang aspek-aspek kependudukan dalam suatu negara.</p> </li></ol></ol> </td> <td width="244"> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center">GURU</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">memberi komando kepada siswa untuk mengatur meja kursi beserta segala perlengkapan diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Memberi komando kepada kelompok II untuk negara memulai diskusi (menempatkan diri)</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><br /> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center">SISWA</p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /> </p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">kelompok I segera menempatkan diri setelah sebelumnya melaksanakan persiapan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">kelompok II membuka diskusi salam basmalah dan dipimpin oleh moderator.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">kelompok II memaparkan tentang permasalahan-permasalahan yang kuantitas perbandingan antara kondisi kuantitas penduduk di Indonesia, dengan kondisi kuantitas penduduk di negara-negara lain yang dilakukan oleh para penulis.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">mendeskripsikan tentang cara mengatasi masalah-masalah kuantitas penduduk di Indonesia antara penulis dengan peserta yang disertai oleh moderator.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">menyimpulkan masalah kuantitas penduduk di Indonesia oleh ketua penulis.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">penutup dilakukan oleh moderator yang berisi :</p> </li></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">penekanan kesimpulan ataupun himbuan/saran mengenai perbaikan kuantitas penduduk di Indonesia.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Doa dan salam.</p> </li></ol> <p align="justify"><br /> </p> </td> <td width="118"> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">(1).Menutup kesimpulan-kesimpulan yang penting untuk siswa, serta saran yang harus/perlu dilakukan oleh kita semua sebagai penduduk dan subyek pembangunan.</p> <p style="text-indent: -0.04cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">(2).Memberi penugasan kepada siswa untuk PR soal-soal di penilaian (F).</p> <p align="justify"><br /> </p> </td> </tr> </tbody></table> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol><ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Sumber dan Media Pembelajaran :</p> </li></ol></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Buku IPS Terpadu penerbit Tiga Serangkai.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">LCD</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">OHP</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol><ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian Hasil Belajar</p> </li></ol></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes tertulis</p> </li></ol> <ol><ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">penugasan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">demonstrasi/simulasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">tes lisan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">tes tertulis</p> </li></ol></ol></ol> <ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Bentuk Instrumen</p> </li></ol> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes lesan singkat</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes uraian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">PR.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Simulasi (rubrik)</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Soal-soal sebagai berikut :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes Isian Singkat</p> </li></ol> <ol><ol start="2"><ol type="i"><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Sensus penduduk di Indonesia secara nurani di mulai tahun ………</p> </li></ol></ol></ol></ol> <p style="margin-left: 11.43cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> a. 1961</p> <ol><ol start="2"><ol type="i"><ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Sensus penduduk di laksanakan setiap dekade yaitu ….tahun sekali </p> </li></ol></ol></ol></ol> <p style="margin-left: 11.43cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> b. Papua</p> <ol><ol start="2"><ol type="i"><ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2000 adalah ….. </p> </li></ol></ol></ol></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="it-IT"> </span>c. 1930</p> <ol><ol start="2"><ol type="i"><ol start="4"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Pulau terpadat penduduknya di Indonseia adalah ….. </p> </li></ol></ol></ol></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="it-IT"> </span><span style="font-size:85%;">D. 203,5 jt jiwa</span></p> <ol><ol start="2"><ol type="i"><ol start="5"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Pulau terjarang penduduknya di Indonseia adalah ….. </p> </li></ol></ol></ol></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="it-IT"> </span><span style="font-size: 11pt;font-size:85%;" >e. Jawa</span></p> <p style="margin-left: 11.43cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> <span style="font-size: 11pt;font-size:85%;" >f. 10</span></p> <p style="margin-left: 11.43cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> <span style="font-size: 11pt;font-size:85%;" >g. Kalimantan</span></p> <p style="margin-left: 13.97cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes Uraian</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">a. Jelaskan mengapa P. Jawa menjadi pulau terpadat di Indonesia?</p> </li></ol> </li></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">b. Sebutkan akibat-akibat yang terjadi di Jawa akibat padatnya penduduk.</p> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> c. Bagimana cara mengatasi masalah tersebut.</p> <ol><ol start="2"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">a. Bagaimanakah kondisi pendidikan di Indonesia.</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> b. Bagaimanakah tingkat pendidikan penduduk di Indonesia</p> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> c. Bagimanakah cara mengatasi masalah-masalah pendidikan di Indonesia.</p> <ol><ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">a. Bagimanakah tingkat penghasilan di Indonesia bila dibanding dengan tingkat penghasilan penduduk di negara-negara lain.</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> b. Bagaimanakah cara mengatasi maslah npenghasilan di Indonesia.</p> <ol><ol start="4"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">a. Bagimanakah tingkat kesehatan penduduk di Indonesia</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> b. Bagaimanakah cara mengatasi kesehatan penduduk di Indonesia.</p> <ol><ol start="5"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">a. Bagimanakah cara mengatasi problematika mata pencaharian (perekonomian) penduduk di Indonesia.</p> </li></ol></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Binangun, Juli 2008 </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengetahui</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kepala Sekolah Guru Mapel</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><b>Drs. KUSWANTO, MM.Pd. ADE SUTISNA, SPd. </b></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">NIP. 130 799 589 NIP. 500 176 176</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><b>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN</b></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">SMP / MTs : SMP Negeri 1 Binangun</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Kelas / Semester : VIII / I</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Standar Kompetensi : 3. Mengidentifikasi penyimpangan sosial.</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Kompetensi Dasar :3.1. Mengidentifikasi penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV, dsb) sebagai akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat.</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Indikator :</p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Memberi contoh penyimpangan sosial yang terjadi dalam kelaurga dan masyarakat.</p> </li></ul> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Alokasi : 4 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">A. Tujuan Pembelajaran :</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Mengidentifikasi penyimpangan sosial di dalam keluarga.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi penyimpangan sosial di dalam masyarakat.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan sosial yang terjadi di dalam keluarga.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Mengidentifikasi penyimpangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Mengidentifikasi pelaksanaan penyimpangan sosial yang terjadi di dalam keluarga.</p> </li></ol> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">B. Materi Pembelajaran :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pengertian penyimpangan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Bentuk-bentuk penyimpangan sosial yang terjadi di dalam keluarga dan masyarakat.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Contoh penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat.</p> </li></ol> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">C. Metode Pengajaran :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ceramah bervariasi </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Diskusi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Inquiry</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya Jawab</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Simulasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Observasi/Pengamatan</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">1. Pertemuan I </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Apersepsi : Sebutkan jenis-jenis penyimpangan sosial di sekitarmu?</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi : Guru menceritakan peristiwa-peristiwa sosial di </p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Lingkungan sekolah dan sekitarnya.</p> <p style="margin-left: 1.27cm; text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa di bagi empat kelompok</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Setiap kelompok di beri tugas :</p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Kelompok I : mengidentifikasi penyimpangan sosial di dalam keluarga.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok II : mengidentifikasi penyimpangan sosial di dalam masyarakat.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok III : mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok IV : mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam masyarakat.</p> </li></ul> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok membuat laporan dan mempresentasikan di depan kelas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang pengertian sosial dan bentuk-bentuk penyimpangan sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi : siswa membuat kesimpulan.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">2. Pertemuan II </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi : Berilah contoh penyimpangan sosial yang ada di sekitarnya?</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi : Siswa di minta untuk saling memberikan contoh bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga yang ada di televise/keluarga selebritis. </p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang peran keluarga dalam membentuk kepribadian anak.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Memberikan contoh penyimpangan dalam membentuk kepribadian anak.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Membedakan jenis penyimpangan sosial dalam keluarga dan penyimpangan sosial dalam masyarakat.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi : siswa menyimpulkan tentang pengaruh penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat terhadap kepribadian anak.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nl-NL">E. Sumber dan Media Pembelajaran.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Buku IPS terpadu, penerbit Tiga Serangkai</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">LCD</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">CD</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Masyarakat di sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.91cm; text-indent: -1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> F. Penilaian Hasil Belajar</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">1. Tehnik</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes lesan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes tertulis</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes unjuk kerja</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penugasan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Demonstrasi/Simulasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Observasi</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">2. Bentuk Instrumen</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Daftar pertanyaan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes lisan singkat</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes pilihan ganda</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes uraian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pekerjaan rumah</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Simulasi ( rubrik)</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Lembar observasi ( rubrik)</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Binangun, Juli 2008 </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengetahui</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kepala Sekolah Guru Mapel</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><b>Drs. KUSWANTO, MM.Pd. ADE SUTISNA, SPd. </b></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">NIP. 130 799 589 NIP. 500 176 176</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><b>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN</b></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">SMP / MTs : SMP Negeri 1 Binangun</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Kelas / Semester : VIII / I</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Standar Kompetensi : 3. Mengidentifikasi penyimpangan sosial.</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Kompetensi Dasar :3.2 Mengidentifikasi berbagai usaha pencegahan penyimpangan social dalam keluarga dan masyarakat</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Indikator :</p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi akibat penyimpangan social dalam keluarga dan masyarakat</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mengidentifikasi faktor – faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mengidentifikasi upaya – upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat</p> </li></ul> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Alokasi : 6 jam pelajaran ( 3 x pertemuan )</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">A. Tujuan Pembelajaran :</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Mengidentifikasi akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi faktor – faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi upaya – upaya pencegahan penyimpangan social dalam keluarga dan masyarakat<span lang="nb-NO">.</span></p> </li></ol> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">B. Materi Pembelajaran :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="it-IT">Akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Faktor – faktor penyebab terjadinya penyimpangan social</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Upaya – upaya pencegahan penyimpangan social dalam keluarga dan masyarakat</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">C. Metode Pengajaran :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ceramah bervariasi </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Diskusi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Inquiry</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya Jawab</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Simulasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Observasi/Pengamatan</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :</p> <ol><ol start="3"><ol type="i"><ol><li><p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Pertemuan I </p> </li></ol></ol></ol></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="fi-FI">Apersepsi : Sebutkan contoh penyimpangan sosial di sekitarmu?</span></p> </li></ol> <ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi : Guru menceritakan peristiwa actual yang berkaitan dengan penyimpangan sosial</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa di bagi empat kelompok</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Setiap kelompok di beri tugas :</p> </li></ol> <ol><ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="it-IT">Kelompok I : mengidentifikasi akibat penyimpangan sosial di dalam keluarga.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok II : mengidentifikasi akibat penyimpangan sosial di dalam masyarakat.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok III : mengidentifikasi contoh – contoh akibat penyimpangan sosial dalam keluarga.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok IV : mengidentifikasi contoh – contoh penyimpangan sosial dalam masyarakat.</p> </li></ul></ol> <ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok membuat laporan dan mempresentasikan di depan kelas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang akibat penyimpangan sosial. </p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi : siswa membuat kesimpulan. Dan Tugas rumah mencari dan mengarsipkan berita tentang penyimpangan social</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pertemuan II </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</p> <ol><ol start="3"><ol type="i"><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="fi-FI">Apersepsi dan motivasi : Guru memeriksa lingkungan kelas dan tempat duduk dan berkomentar . menayakan tugas minggu yang lalu dan </span>meminta salah satu siswa untuk membacakan berita tersebut</p> </li></ol></ol></ol></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa di bagi empat kelompok</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="it-IT">Setiap kelompok di beri tugas : </span> </p> <ul><ol type="i"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="it-IT">memilih salah satu berita yang paling menarik dari tugas minggu lalu baik dari keluarga maupun masyarakat </span> </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span lang="it-IT">Mengidentifikasi faktor – faktor yang menyebabkan penyimpangan sosial dari berita yang dipilih</span></p> </li></ol></ul> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok membuat laporan dan mempresentasikan di depan kelas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang factor – factor yang menyebabkan penyimpangan sosial. Di keluarga dan masyarakat </p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">c. Penutup </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Penilaian dan kesimpulan</p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;">3. Pertemuan III </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi : Berilah contoh penyimpangan sosial yang ada di sekitarnya?</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi : Siswa di minta untuk saling memberikan contoh bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga yang ada di televise/keluarga selebritis. </p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa di bagi empat kelompok</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Setiap kelompok di beri tugas : </p> </li></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> Diskusi tentang upaya – upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat berdasarkan tugas minggu lalu </p> <ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok membuat laporan dan mempresentasikan di depan kelas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang upaya – upaya pencegahan penyimpangan sosial. Di keluarga dan masyarakat </p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi : siswa menyimpulkan tentang pengaruh penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat terhadap kepribadian anak.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nl-NL">E. Sumber dan Media Pembelajaran.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Buku IPS terpadu, penerbit Tiga Serangkai</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">LCD</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">CD</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Masyarakat di sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.91cm; text-indent: -1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> F. Penilaian Hasil Belajar</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">1. Tehnik</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes lesan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes tertulis</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes unjuk kerja</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penugasan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Demonstrasi/Simulasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Observasi</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">2. Bentuk Instrumen</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Daftar pertanyaan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes lisan singkat</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes pilihan ganda</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes uraian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Pekerjaan rumah</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Simulasi ( rubrik)</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Lembar observasi ( rubrik)</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Binangun, Juli 2008 </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengetahui</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kepala Sekolah Guru Mapel</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><b>Drs. KUSWANTO, MM.Pd. ADE SUTISNA, SPd. </b></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">NIP. 130 799 589 NIP. 500 176 176</p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center"><b>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN</b></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">SMP / MTs : SMP Negeri 1 Binangun</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Kelas / Semester : VIII / II</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Standar Kompetensi : 6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial.</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Kompetensi Dasar :6.1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial.</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Indikator :</p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi bentuk-bentuk hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi dampak-dampak hubungan sosial.</p> </li></ul> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Alokasi : 6 jam pelajaran ( 3 x pertemuan )</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">A. Tujuan Pembelajaran :</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menyebutkan bentuk-bentuk hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menyebutkan faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Menjelaskan dampak-dampak hubungan sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">B. Materi Pembelajaran :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Bentuk-bentuk hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Dampak-dampak terjadinya hubungan sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">C. Metode Pengajaran :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ceramah bervariasi </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Diskusi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Inquiry</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya Jawab</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Simulasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Observasi/Pengamatan</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">1. Pertemuan I </p> <p style="margin-left: 0.64cm; text-indent: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Materi ; Bentuk-bentuk hubungan sosial.</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi : Menunjukkan gambar bentuk-bentuk hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi : Siswa di minta mengamati gambar bentuk-bentuk hubungan </p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> sosial.</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa di bagi empat kelompok</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Setiap kelompok mendiskusikan tentang bentuk-bentuk hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok memperesentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Memberi tugas individu.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">2. Pertemuan II</p> <p style="margin-left: 0.64cm; text-indent: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Materi ; Bentuk-bentuk hubungan sosial.</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi : Jelaskan bentuk-bentuk hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Motivasi : memberi contoh faktor pendorong terjadinya hubungan </p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> sosial.</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru memberikan penjelasan materi di selingi tanya jawab</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Guru memberikan tugas kelompok.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Mempresentasikan tugas masing-masing kelompok.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Memberi tugas individu.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">3. Pertemuan III</p> <p style="margin-left: 0.64cm; text-indent: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"> Materi ; Dampak-dampak hubungan sosial.</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Apersepsi : Contoh-contoh hubungan sosial di kelas.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi : -</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Siswa di bagi empat kelompok</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Setiap kelompok mendiskusikan tentang dampak-dampak hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok memperesentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Memberi tugas individu.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nl-NL">E. Sumber dan Media Pembelajaran.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Buku IPS yang relevan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Gambar-gambar hubungan sosial</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">OHP</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Rubrik simulasi dan rubric observasi.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.91cm; text-indent: -1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> F. Penilaian Hasil Belajar</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">1. Tehnik Penilaian</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes lesan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes tertulis</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penugasan</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">2. Bentuk Instrumen</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Daftar pertanyaan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">contoh gambar</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes uraian</p> </li></ol> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">3. Soal / Insrumen</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">sebutkan bentuk-bentuk hubungan sosial</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">sebutkan faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Jelaskan dampak-dampak terjadinya hubungan sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Binangun, Juli 2008 </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengetahui</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kepala Sekolah Guru Mapel</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><b>Drs. KUSWANTO, MM.Pd. ADE SUTISNA, SPd. </b></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">NIP. 130 799 589 NIP. 500 176 176</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="center" lang="fi-FI"><b>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN</b></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span lang="fi-FI">SMP / MTs : SMP Negeri 1 Binangun</span></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Kelas / Semester : VIII / II</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Standar Kompetensi : 6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial.</p> <p style="margin-left: 3.81cm; text-indent: -3.81cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Kompetensi Dasar :6.2. Mendeskripsikan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat.</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">Indikator :</p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mendeskripsikan peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi fungsi pranata sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Mengidentifikasi jenis-jenis pranata sosial.</p> </li></ul> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI"><br /><br /></p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">Alokasi : 6 jam pelajaran ( 3 x pertemuan )</p> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify" lang="fi-FI">A. Tujuan Pembelajaran :</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI">Mengidentifikasi jenis-jenis pranata sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nb-NO">Membedakan sumber-sumber pranata sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengidentifikasi fungsi pranata sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">B. Materi Pembelajaran :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Definisi pranata sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jenis-jenis pranata sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Fungsi masing-masing pranata sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">C. Metode Pengajaran :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Interview</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Ceramah</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Diskusi</p> </li></ol> <p style="margin-top: 0.21cm;" align="justify">D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">1. Pertemuan I </p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Apersepsi : Siswa diminta menyebutkan macam-macam organisasi dalam masyarakat.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi : Guru menceritakan/mengelompokkan organisasi yang di sebutkan siswa dalam lima macam pranata sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang pranata keluarga.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Tanya jawab tentang pranata agama.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE">Tanya jawab tentang pranata ekonomi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Tanya jawab tentang pranata pendidikan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang pranata politik</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi : Siswa mengetahui jenis-jenis pranata sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">2. Pertemuan II</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</p> <ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Apersepsi : Bagaimana fungsi dari pranata keluarga, agama, dan pendidikan.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Motivasi : Guru bercerita tentang kehidupan berkeluarga, bagaimana dan dunia pendidikan.</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Membuat 3 kelompok diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok di beri tugas mempelajari fungsi-fungsi pranata sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> Kelompok I : pranata keluarga</p> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT"> Kelompok II : pranata agama</p> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok III : pranata pendidikan</p> <ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang perbedaannya.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi : Siswa menyimpulkan fungsi dan peran pranata keluarga </p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> <span lang="fi-FI">agama dan pendidikan.</span></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="fi-FI"> 3. Pertemuan III</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify"><span lang="fi-FI"><span style="color:#ff00ff;"> </span>a. Pendahuluan :</span></p> <ol><ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Apersepsi : Bagaimana fungsi dari pranata ekonomi dan politik.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Motivasi : Guru bercerita tentang kehidupan berekonomi dan berpolitik</p> </li></ol></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">b. Kegiatan Inti.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Membuat 4 kelompok diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok di beri tugas mempelajari fungsi-fungsi pranata sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok I : pranata ekonomi</p> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok II : pranata ekonomi</p> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok III : pranata politik</p> <p style="margin-left: 2.54cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kelompok III : pranata politik</p> <ol start="3"><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil diskusi.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tanya jawab tentang perbedaannya.</p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-top: 0.21cm;" align="justify">c. Penutup</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Penilaian</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Refleksi : Siswa menyimpulkan fungsi dan peran pranata keluarga </p> </li></ol> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> <span lang="nl-NL">dan politik.</span></p> <p style="margin-left: 1.27cm; text-indent: -0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nl-NL"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="nl-NL">E. Sumber dan Media Pembelajaran.</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Buku yang relevan</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">-</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.91cm; text-indent: -1.91cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> F. Penilaian Hasil Belajar</p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">1. Tehnik Penilaian</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes tertulis</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes Unjuk kerja</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">2. Bentuk Instrumen</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Tes uraian</p> </li></ol> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">3. Soal / Insrumen</p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Tes Uraian :</p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="it-IT">Sebutkan macam-macam pranata sosial ( 5 macam )</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jelaskan fungsi dari masing-masing pranata sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Jelaskan difinisi pranata sosial.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">Berikan contoh masing-masing 1 dari macam-macam pranata sosial.</p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 8.89cm; text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> Binangun, Juli 2008 </p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Mengetahui</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Kepala Sekolah Guru Mapel</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><b>Drs. KUSWANTO, MM.Pd. ADE SUTISNA, SPd. </b></p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">NIP. 130 799 589 NIP. 500 176 176</p> <p style="margin-left: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"> </p>KELAS 8 F SMPN 1 BINANGUNhttp://www.blogger.com/profile/15717825661382128804noreply@blogger.com0